Paus Fransiskus Ingatkan Microsoft dan IBM
- blog.motorcycle.com
VIVA – Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus mengingatkan Microsoft dan IBM agar mengikuti prinsip etika dan moral yang berlaku dalam menciptakan teknologi pengenalan wajah (face recognition) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Ini menjawab sebuah dokumen yang dipublikasi beberapa hari lalu oleh kedua raksasa teknologi dunia itu yang menguraikan visi dan misi mereka soal prinsip teknologi baru dan aturan yang berlaku.
Dilansir dari situs Business Insider, Senin, 2 Maret 2020, Paus Fransiskus mengatakan pembangunan AI jangan fokus pada teknologinya tapi untuk kebaikan kemanusiaan dan lingkungan, serta mempertimbangkan kebutuhan mereka yang paling membutuhkan. Algoritma yang kedua raksasa teknologi ini jabarkan termasuk transparansi, imparsialitas, keandalan, keamanan dan privasi. Kemudian, harus juga ada aturan baru terhadap pengenalan wajah.
Menurut Paus Fransiskus teknologi canggih juga memiliki risiko lebih tinggi, terutama menyangkut hak asasi manusia (HAM). Dalam beberapa tahun terakhir, face recognition telah memicu kekhawatiran karena menunjukkan adanya masalah dari sisi rasial dan kurangnya transparansi dari perusahaan teknologi yang mengembangkan. Bukan pertama kalinya Paus Fransiskus menyinggung masalah etika pada lingkup teknologi.
Dalam sebuah konferensi di Vatikan pada September 2019, Paus Fransiskus memperingatkan jika kemajuan teknologi tidak dikendalikan, maka bisa membawa masyarakat dalam kemunduran. Komunitas teknologi maupun yang tidak tergabung di dalamnya telah membuat rencana untuk mengatasi efek samping AI. Contohnya Donald Trump, yang merilis pedoman untuk perusahaan teknologi yang merancang kebijakan AI.
Berbagai individu dan organisasi telah membicarakan pengaturan AI, termasuk CEO Tesla Elon Musk dan CEO Alphabet Sundar Pichai, serta kelompok etika AI seperti AI Now dan OpenAI. Sebelumnya, Paus Fransiskus mendesak umat Katolik di seluruh dunia supaya meletakkan ponsel dan mematikan TV, lalu membaca Injil di masa Pra Paskah.
Menurutnya, saat ini dunia sudah tercemar dengan 'kekerasan verbal’. Oleh sebab itu, ia mengingatkan kata-kata ofensif dan berbahaya sudah tersebar luas, termasuk di dalam jaringan online. Masa Pra Paskah, menurut Paus Fransiskus, seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk beralih dari teknologi ke Injil atau Alkitab.
"Masa Pra Paskah adalah waktu memutus hubungan dengan 'dunia asing' seperti ponsel dan perangkat teknologi lainnya, dan terhubung ke Injil. Inilah saatnya menghentikan kata-kata yang tidak berguna seperti bergosip. Saatnya berbicara dengan Tuhan," tegas dia.