Ilmuwan Sebut Ganja Mampu Selamatkan Ribuan Nyawa Manusia
- U-Report
VIVA – Senyawa kimia yang ditemukan pada ganja ternyata bisa membunuh superbug atau bakteri yang tidak dapat dibunuh oleh berbagai obat antimikroba. Selain itu, ganja juga mampu menyelamatkan ribuan nyawa manusia.
Tim peneliti dari Universitas McMaster di Kanada telah menemukan bahwa senyawa aktif cannbinoid dalam ganja, yang disebut sebagai cannbigerol (CBG), dapat mengalahkan Stahpylococcus aureus (MRSA) yang kebal terhadap metisilin. Cannabinoid bersifat non-psikoaktif, yang berarti tidak memabukkan.
"Dalam penelitian ini, kami meneliti 18 cannabinoid yang tersedia secara komersial dan semuanya menunjukkan aktivitas antibiotik, beberapa lebih dari yang lain," kata Eric Brown, profesor Biokimia dan Ilmu Biomedis dari Universitas McMaster, seperti dikutip dari situs Metro, Sabtu, 29 Februari 2020.
Ia melanjutkan, salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah cannabinoid non-psikoaktif yang disebut CBG, karena memiliki aktivitas yang paling menjanjikan. "Kami mensintesis cannabinoid dalam jumlah massal yang memberi kami senyawa yang cukup untuk lebih banyak melakukan penelitian," ungkapnya.
Brown bersama ilmuwan lainnya menemukan bahwa CBG mampu menghentikan bakteri membentuk biofilm sekumpulan organisme yang tumbuh di permukaan, dengan menargetkan membran sel pembunuh mikroskopis.
"CBG terbukti luar biasa dalam mengatasi bakteri patogen. Temuan ini menunjukkan adanya potensi terapi yang nyata dengan memanfaatkan cannabinoid dalam ganja sebagai antibiotik. Langkah selanjutnya adalah membuat senyawa yang lebih spesifik untuk bakteri dan memiliki kemungkinan toksisitas yang rendah," tegas dia.
Laboratorium Brown telah mempelajari antibiotik pada ganja selama dua tahun, sejak legalisasi ganja di Kanada. Menurutnya, ada beberapa stigma dalam penelitian tersebut, namun bukti mulai meningkat tentang penggunaan ganja sebagai obat.
Bicara ganja, beberapa waktu lalu, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKS, Rafli, membuka wacana agar tanaman ganja dijadikan komoditas ekspor asal Indonesia. Hal ini membuat gempar seantero Indonesia.
Ia mengatakan, tanaman ganja memiliki banyak manfaat, di mana salah satunya adalah untuk kebutuhan dunia farmasi. Dia bahkan mengajak masyarakat untuk bisa berpikir terbuka, dan tidak terjebak dalam anggapan yang tidak benar selama ini.
"Jadi Pak, ganja ini bagaimana kita jadikan komoditas yang diekspor, yang bagus. Jadi kita buat lokasinya. Saya bisa kasih nanti daerahnya di mana. Setuju enggak?" kata Rafli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Januari 2020.