Alien Huni Planet Mirip Bumi

Ilustrasi Alien sedang mengamati bumi.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Ilmuwan meyakini bahwa alien menghuni Planet K2-18b karena memiliki kandungan air. Mereka mengaku melihat uap air di atmosfer planet mirip Bumi itu.

Mengenal Manfaat Spiritual di Balik Air Bersih dan Murni

Suhu di sana juga dikatakan kondusif untuk kehidupan. Namun, karena ukurannya lebih besar dari Bumi lantas membuat ilmuwan ragu, apakah Planet K2-18b benar-benar ramah untuk kehidupan.

Dilansir dari situs CNET, Jumat, 28 Februari 2020, penelitian baru menunjukkan bahwa planet tersebut mengorbit Bintang Katai yang jaraknya 124 tahun cahaya dari Bumi.

BUMI Resources Bukukan Laba Bersih Rp 1,85 Triliun hingga Kuartal III-2024

Ukuran Planet K2-18b ini diperkirakan 8,6 kali lipat dari massa Bumi. Para ilmuwan mengatakan planet yang berukuran besar cenderung menjadi gas raksasa dan memiliki tekanan atmosfer yang tidak ramah.

Peneliti dari University of Cambridge, Nikku Madhusudhan, menyimpulkan bahwa Planet K2-18b lebih mirip dengan Bumi dibanding Neptunus jika dilihat dari massa, jari-jari, dan atmosfer.

Fenomena Langka Akan Menghiasi Langit Bumi, Siap-Siap Tercengang

"Uap air telah terdeteksi di sejumlah planet ekstrasurya. Untuk dapat dihuni harus ada kondisi yang sesuai. Untuk mengetahuinya penting untuk mendapatkan pemahaman tentang kondisi interior dan atmosfer, khususnya masalah air, apakah ada di permukaan planet," ujar Nikku.

Selain memiliki suhu yang tepat, makhluk hidup di suatu planet juga butuh atmosfer dengan tekanan yang tepat untuk mempertahankan kehidupan. "Atmosfer hidrogen dan helium di sana membuatnya berbeda dengan Bumi, namun bukan berarti tidak layak huni," tuturnya.

Temuan ini telah dipublikasi di The Atrophysical Journal Letter. Peneliti menemukan peluang kehidupan di sana. Mereka berpendapat planet seperti K2-18b mendekati kondisi layak huni tidak dibatasi hanya planet bebatuan saja.

Untuk saat ini, mereka hanya bisa menebak soal siapa penghuni di planet itu, entah ada alien atau tidak. Astronom berharap peluncuran James Webb Space Telescop di masa mendatang bisa membuat mereka melihat lebih dekat.

Prof. Dr. dr. Irma Bernadette S. Sitohang, Sp. D.V.E., Subsp. D.K.E., FINSDV, FA

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

Indonesia diwakili oleh Prof. Dr. dr. Irma Bernadette S. Sitohang, Sp. D.V.E., Subsp. D.K.E., FINSDV, FAADV. Dia terpilih sebagai pemenang penerima penghargaan NAOS.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024