Geger Hewan Hidup Tanpa Bernafas, Satu-satunya di Bumi
- Live Science
VIVA – Hewan hidup tapi tidak bernafas bikin geger. Hewan ini diklaim satu-satunya di Bumi yang hidup tanpa perlu menghirup oksigen. Hewan yang tidak memiliki genom mitokondria dan tidak memiliki cara untuk bernapas tersebut berupa gumpalan parasit yang dikenal sebagai Henneguya salminicola.
Para ilmuwan mengatakan ketika Henneguya salminicola menenggelamkan spora ke dalam daging ikan yang lezat, maka ia tidak bernafas. Karena itulah Henneguya salminicola adalah satu-satunya hewan yang dikenal di Bumi yang tak perlu oksigen.
"Bentuknya mirip 'mata alien'. Ini sebenarnya hewan jenis sel penyengat, salah satu dari sedikit ciri organisme ini yang belum berevolusi," kata Dorothée Huchon, seorang ahli biologi evolusi dari Universitas Tel Aviv, Israel, seperti dikutip dari Live Science, Selasa, 25 Februari 2020.
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan Senin, 24 Februari kemarin, dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences, parasit ini tidak memiliki genom mitokondria, bagian kecil namun penting dari DNA yang disimpan dalam mitokondria hewan yang mencakup gen yang bertanggung jawab untuk respirasi.
Selain itu, tidak seperti banyak parasit dari kelas myxozoa, parasit Henneguya salminicola lebih mirip seperti nenek moyangnya ubur-ubur, tetapi secara bertahap telah berevolusi untuk memiliki hampir tidak ada sifat multiseluler.
"Mereka telah kehilangan jaringan atau sel-sel saraf dan otot-ototnya. Dan sekarang kita mendapati mereka juga kehilangan kemampuan bernapas," ungkap Huchon. Henneguya salminicola pada umumnya terdapat di ikan salmon. Dengan begitu, parasit ini memiliki sifat jinak karena tidak menginfeksi dan memusnahkan ikan.
"Parasit ini hidup di dalam tubuh ikan. Untungnya jinak, jadi enggak mengancam ekosistem ikan dan nelayan komersial yang mencari ikan di laut," paparnya. Lantas, bagaimana 'cara kerja' parasit ini?
Huchon menyebut ketika terlihat keluar dari daging ikan maka keluarlah gelembung. Nah, Henneguya salminicola terlihat seperti serangkaian gumpalan uniseluler. Sebab, ikan yang terinfeksi parasit ini dikatakan mengidap 'penyakit tapioka'. Hanya spora parasit yang menunjukkan kompleksitas.
Ketika dilihat di bawah mikroskop, spora ini terlihat seperti sel sperma kebiruan dengan dua ekor dan sepasang mata oval seperti alien. "Mata ini sebenarnya berfungsi sebagai sel penyengat tapi tidak mengandung racun selain membantu parasit menempel pada inang saat dibutuhkan," tutur dia.
Sel-sel menyengat ini adalah satu-satunya 'fitur' milik Henneguya salminicola yang tidak dibuang dalam perjalanan perampingan evolusi.
"Hewan selalu dianggap organisme multiseluler dengan banyak gen yang berevolusi menjadi semakin kompleks. Ini pengecualian dari Henneguya salminicola. Hewan ini organisme yang sepenuhnya bertolak belakang. Mereka telah berevolusi menjadi hampir bersel tunggal," katanya, sembari terheran-heran.
Selain itu, Huchon masih mencari tahu dari mana Henneguya salminicola mendapatkan energi jika tidak bernafas. Menurutnya, parasit serupa lainnya memiliki protein yang dapat menghasilkan ATP atau energi molekuler langsung dari inangnya yang terinfeksi. Tapi itu tidak berlaku bagi parasit Henneguya salminicola.