Hadapi Revolusi Industri 4.0, Jangan Bosan Cetak Tenaga Ahli

Ilustrasi revolusi industri 4.0.
Sumber :
  • www.hkpc.org

VIVA – Revolusi industri 4.0 tidak bisa dibendung. Kemajuan teknologi memungkinkan mesin untuk mengganti peran manusia dan menciptakan lapangan kerja baru, khususnya di Indonesia.

Gerakan transformasi digital ini berpotensi meningkatkan nilai tambah dan kontribusi industri terhadap produk domestik brutto (PDB) nasional sebesar US$120 miliar (Rp1.665 triliun) sampai US$150 miliar (Rp2.081 triliun) pada 2025.

Kendati dapat berkontribusi positif bagi negara, namun transformasi digital juga membutuhkan kolaborasi penuh dari berbagai pihak.

Karena, adanya pergeseran model bisnis, dari strategi berbasis kekuatan perusahaan (comparative and competitive advantage) menjadi strategi berbasis cooperative advantage atau co-creation.

Hal ini pula disadari oleh para pelaku industri asuransi. Ahli pialang asuransi dan praktisi perasuransian dapat memahami dan mendeskripsikan konsep manajemen risiko dalam konteks revolusi industri 4.0 yang relevan.

"Kami paham konsep dasar dari profil risiko dalam implementasi manajemen risiko yang lebih proaktif dan terstruktur," kata Ketua Umum Asosiasi Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apari) Bambang Suseno, di Jakarta, Jumat, 21 Februari 2020.

Ia mengaku perusahaan asuransi terus berupaya untuk mendidik tenaga ahli pialang asuransi agar memenuhi kebutuhan industri. Karena, pialang asuransi berfungsi sebagai penasehat untuk membantu kepentingan klien sebagaimana yang telah diamanahkan dalam UU Perasuransian.

Meski isu yang beredar di pasaran dampaknya beragam, tetapi pialang asuransi akan fokus untuk mendidik tenaga ahli agar mampu menganalisa keuangan asuransi.

Tingkatkan Layanan Bagi Peserta, AIA FInancial Gandeng Dompet Dhuafa

"Sebagai pialang asuransi maka tentu bisa kasih masukan asuransi mana yang aman digunakan. Jadi peserta akan kami bekali biar bisa menganalisa keuangan asuransi," jelasnya.

Bambang mengungkapkan Apari memiliki peran untuk mendidik tenaga ahli pialang asuransi melalui pendekatan industri. Sebab, industri membutuhkan tenaga ahli yang kompeten di era revolusi industri 4.0 seperti sekarang.

Lampaui Capaian Industri, MPMInsurance Catat Pertumbuhan Positif 11 Persen Via Channel Agent

"Jadi, kami terus mencetak tenaga ahli," tegas dia. Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan perizinan usaha pialang asuransi pada akhir 2016.

Izin tersebut berisi kewajiban bagi setiap perusahaan untuk memiliki direksi dan tenaga ahli yang diwajibkan punya sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh lembaga profesi asuransi Indonesia.

PT Jasaraharja Putera Selesaikan Pembayaran Klaim Public Liability Senilai Rp 2,6 Miliar
Mobil-mobil terendam banjir di Grand Galaxy City, Bekasi.

Terpopuler: Daftar Mobil Terendam Banjir Bekasi, Menguji Maka Cavalry

Berita tentang daftar mobil terendam banjir Bekasi dan menguji Maka Cavalry, banyak dibaca hingga jadi terpopuler di VIVA Otomotif.

img_title
VIVA.co.id
5 Maret 2025