Labuan Bajo 'Dikepung' Peralatan Canggih, Buat Apa?

Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyatakan kesiapannya, untuk mengamankan pariwisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo dari ancaman cuaca dan iklim ekstrem, serta gempa bumi dan tsunami.

Fenomena Aneh Benda Putih Mengambang dari Langit di Kalteng, Begini Penjelasan BMKG

Dari keterangan resmi, dikutip Sabtu 15 Februari 2020, dalam upaya pengembangan pariwisata, badan tersebut telah meningkatkan kualitas alat pemantau cuaca dengan teknologi digital otomatis.

"Dengan ini kami menginformasikan, bahwa BMKG siap mengamankan program pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, dengan menguatkan sistem pemantauan dan peringatan dini multi bahaya geo-hidro meteorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat, Sti Nenot’ek.

Dampak Abu Vulkanik Gunung Lewatobi, Ratusan Turis Asing di Labuan Bajo Pindah ke Bali Lewat Jalur Laut

Seluruh peralatan yang mereka pasang sifatnya sangat vital, karena untuk memperkuat Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-hidrometeorologi. Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mitigasi bencana bisa dilakukan secara cepat dan tepat.

Selain itu, BMKG juga melakukan edukasi soal cuaca dan iklim serta potensi dan bahayanya melalui program sosialisasi untuk nelayan dan pemilik kapal-kapal wisata. Tujuannya, agar mereka paham terhadap fenomena cuaca dan iklim yang bisa mempengaruhi aktivitas di laut.

Waspada! BMKG Prediksi Hujan di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Selasa 12 November 2024

Sejak 1997, Stasiun Meteorologi BMKG Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, telah mengoperasikan layanan informasi cuaca untuk penerbangan, pelayaran dan publik di daerah tersebut serta untuk  Wilayah NTT. Mulai 2008, dikembangkan sistem pemantauan gempa bumi dan peringatan dini tsunami di daerah tersebut.

Peralatan digital yang terpasang di Labuan Bajo dan Pulau Komodo di antaranya, Radar Meteorologi Maritim sejak 2018, AWOS (Automatic Weather Observing System) sejak 2015, dan Sensor Seismik (Seismograph) yang terpasang sejak 2019.

Warga berjalan menggunakan payung saat hujan di Jakarta. (Foto ilustrasi).

Prakiraan Cuaca Sebagian Kota di Jawa: Jakarta hingga Bandung Berpotensi Hujan Petir

Sebagian besar kota di Pulau Jawa diprakirakan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024