Virus Corona Ternyata Berdampak ke Satelit Indonesia

Ilustrasi satelit di luar angkasa
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Dampak virus corona yang dimulai di negara China memang mulai merebak ke seluruh dunia. Namun bukan hanya kesehatan saja yang berdampak tapi mulai terasa ke sektor lain. 

Berencana Liburan Akhir Tahun ke Luar Negeri? Ini Negara dengan Nilai Tukar yang Menguntungkan!

Salah satunya adalah pengadaan Satelit Republik Indonesia atau yang dikenal dengan nama Satelit Satria. Pembiayaan ini dilakukan oleh BPI France dari Perancis dan AIIB (Asian Infrastructure Investment Bank) dari China. 

Nah, masalah muncul saat akan melakukan tanda tangan perjanjian dengan dua investor tersebut. Karena menurut Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), Anang Latif, proses itu harus bertemu dengan keduanya.

Pemerintah Resmi Naikkan PPN 12 Persen, Simak Alasan dan Ketentuannya

"Nah di situ persoalannya negara sananya itu di-banned kan, bordernya di-banned. Sekarang lagi nunggu kabar bagaimana penyelesaian pertemuan itu," kata Anang ditemui di Gedung Kominfo, Senin, 10 Februari 2020. 

Dia menuturkan jika perjanjian seluruh pihak harus bertemu. Persetujuan juga harus didapatkan dari semuanya dan uang tersebut terkumpul 100 persen. 

Prabowo Bangga Indonesia Tak Pernah Gagal Bayar Utang Hingga Disegani Dunia

Pertemuan ini sebelumnya sempat tertunda karena masalah administrasi serta kejadian wabah virus Corona. Lalu direncanakan akan dilakukan pada bulan Maret mendatang. 

Namun dia enggan berandai-andai jika corona masih terjadi hingga bulan depan. Menurutnya saat ini PT Satelit Nusantara III sedang melakukan komunikasi untuk memindahkan pertemuan di tempat lain. 

"Kan kalau kita ke China langsung enggak bisa, ya sudah kita ketemu di satu titik lagi (sedang) dibicarakan," kata dia.

Yurdi Yasmi Ditunjuk Jadi Direktur FAO Oleh PBB (Doc: Istimewa)

PBB Tunjuk Alumni IPB Yurdi Yasmi Jadi Direktur FAO

Salah satu putra terbaik Indonesia yakni Yurdi Yasmi baru-baru ini ditunjuk sebagai Direktur Divisi Produksi dan Perlindungan Tanaman PBB (FAO).

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024