Ada Tengkorak di Dasar Laut, Diduga Korban Pembunuhan

Tengkorak di dasar laut.
Sumber :
  • https://www.livescience.com/

VIVA – Ada tengkorak ditemukan di dasar laut. Diduga korban pembunuhan. Selain itu, ditemukan pula kuburan di dasar laut. Penemuan tersebut dilakukan oleh peneliti sekaligus penyelam gua di perairan Meksiko.

Warga Kapuas Digegerkan Temuan Tengkorak Manusia, Diduga Mahasiswa ULM yang Hilang 5 Bulan Lalu

Menurut Kepala Peneliti Wolfgang Stinnesbeck, kuburan tersebut berisi tengkorak berjenis kelamin perempuan dengan cacat.

Ia mengaku tengkorak perempuan itu memiliki tiga luka berbeda. Hal ini menunjukan bahwa ada sesuatu yang memukul dan mematahkan tulang tengkoraknya. Terlihat juga lubang seperti kawah yang seperti disebabkan oleh bakteri sifilis.

Geger Bocah Korban Pembunuhan Ditemukan di Lebak dalam Kondisi Banyak Luka dan Mulut Dilakban

"Para perempuan ini tinggal di Semenanjung Yucatan sekitar 9.900 tahun silam. Penemuan ini juga mengindikasikan bahwa dia merupakan penghuni awal dari tempat yang sekarang disebut Meksiko," kata Wolfgang, seperti dikutip dari Live Science, Kamis, 6 Februari 2020.

Ia memprediksi bahwa perempuan ini semasa hidupnya mengalami masa-masa sulit dan hidupnya berakhir tidak bahagia. Meski begitu, Wolfgang mengaku kalau pernyataannya masih spekalusi. Akan tetapi, bukti cacat di tengkoraknya menunjukkan bahwa perempuan ini mungkin saja dibunuh di gua atau sengaja ditinggalkan mati di sana.

Tengkorak Manusia Ditemukan di Kebun Sawit Jambi

Dua orang penjelajah gua, Vicente Fito dan Ivan Hernandez, menemukan tengkorak perempuan itu pada September 2016 saat menyelam di Gua Chan Hol, Meksiko. Sebenarnya, mereka mencari kerangka kuno Chan Hol 2. Tapi kemudian mereka menemukan tulang baru yang letaknya 140 meter dari penemuan Chan Hol 2.

Arkeolog berasumsi bahwa mereka menemukan tulang Chan Hol 2 yang hilang. Tapi setelah dianalisis, keduanya milik individu yang berbeda. Penemuan ini mereka juluki Chan Hol 3. Peneliti berpendapat bahwa itu milik seorang wanita berusia sekitar 30 tahun saat meninggal dunia.

"Tidak ada tanda-tanda upaya penyembuhan pada luka-lukanya. Tapi sulit mengatakan apakah dia meninggal karena luka-lukanya atau selamat untuk sementara waktu," tutur Wolfgang.

Ada anggapan bahwa wanita itu menderita treponema peritonitis, merupakan penyakit bakteri yang berhubungan dengan sifilis. Infeksi itu akan sangat sakit jika disentuh dan kemungkinan telah merusak kulitnya.

Ada juga kemungkinan perempuan ini mengalami peradangan tulang parah. Atau, mungkin juga keadaan tengkorak saat ini disebabkan erosi di dalam gua. Di masa depan tengkorak akan dipindai dengan Computed Tomography, sehingga mereka dapat mendiagnosis tentang luka-lukanya itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya