Menkominfo Johnny G Plate Bilang Indonesia Belum Merdeka
- VIVA.co.id/Novina Putri Bestari
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan kalau Indonesia belum merdeka. Merdeka di sini bukan terbebas dari penjajahan, melainkan merdeka sinyal. Ia mempertanyakan kalau mau merdeka sinyal mengapa harus menunggu 2020.
Bang Menteri Johnny mengklaim merdeka sinyal bukan hanya berhenti sampai di pembangunan infrastruktur, tetapi masyarakat juga harus mendapatkan sinyal tanpa gangguan supaya benar-benar dinikmati manfaatnya.
Ia juga mengaku bukannya tidak mendukung gerakan Indonesia Merdeka Sinyal, namun ingin menghapus angka 2020 karena pembangunan infrastruktur tidak terbatas pada waktu tapi harus dilakukan secara berkelanjutan.
"Saya sederhanakan jadi Indonesia Merdeka Sinyal. Intinya kan ketersediaan sinyal. Itulah makna dari merdeka sinyal. Bukan hanya setop di (pembangunan) infrastruktur tapi sinyalnya benar-benar ada dan bisa dinikmati. Mengapa harus tunggu tahun 2020?" kata dia, di Ruang Rapat Komisi I DPR Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.
Sejak 2018, istilah Indonesia Merdeka Sinyal 2020 kerap digaungkan oleh Rudiantara, menkominfo saat itu. Ia menargetkan kalau seluruh permukiman di luar Pulau Jawa sudah mendapatkan layanan seluler atau internet setara dengan akses di Pulau Jawa pada tahun ini.
Namun, target tersebut diralat oleh Bang Menteri Johnny. Sontak saja, pernyataannya dihujani interupsi oleh anggota dewan. Salah satunya Sukamta dari Fraksi PKS. Menurutnya, Indonesia Merdeka Sinyal 2020 dihapus semestinya ditinjau kembali. Karena, istilah itu sudah banyak diberitakan oleh media massa nasional.
"Kesannya kan bahwa media melakukan inovasi terhadap istilah Indonesia Merdeka Sinyal 2020. Jangan sampai pemberitaan ini dianggap hoax," kata Sukamta. Ia juga menambahkan jika media massa menulis berdasarkan pernyataan dari para pejabat, termasuk Kominfo.
"Begini, bahwa menterinya itu bukan bapak oke lah. Tapi kan bukan berarti itu enggak ada asal usulnya," ungkap Sukamta. Namun, Bang Menteri Johnny bersikukuh kalau tahun 2020 minta dihapus. Ia berdalih sudah tidak relevan lagi dengan usaha untuk memerdekakan sinyal yang tidak hanya sampai kabupaten/kota, tetapi hingga daerah terdekat dengan masyarakat.
"Indonesia Merdeka Sinyal, kalau didefinisikan ketersediaan atau terhubungnya jaringan itu sudah dilakukan di 57 kabupaten dan 33 kota. Karena, komitmen pemerintah daerah (pemda) sangat penting dalam program penyediaan menara BTS. Hal itu paralel dengan Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019 dan pengusulan lokasi BTS oleh pemda,” ujarnya.
Akan tetapi, lanjut Bang Menteri Johnny, apabila sinyal harus sampai ke wilayah lebih dekat lagi dengan masyarakat, maka pekerjaan pembangunan infrastruktur harus dikerjakan kembali.
Ia lalu mencontohkan membangun tambahan menara BTS, satelit, serta migrasi dari 2G dan 3G ke 4G. "Jadi angka 2020 itu justru membuat merdeka sinyalnya tidak luas. Kalau itu dihapus, maknanya akan lebih luas. Kerja kolektif, kerja bersama-sama," klaim Menkominfo Johnny G Plate.