Takut Virus Corona, Pesaing Gojek dan Grab Setop Ratusan Akun Pengguna

Pemerintah China tutup kota Wuhan gara-gara Virus Corona.
Sumber :
  • NY Times

VIVA – Takut terjangkit Virus Corona, mantan pesaing Gojek dan Grab sampai menangguhkan ratusan akun pengguna. Hal itu dilakukan Uber di Meksiko. Sebanyak 240 akun pengguna dibekukan sementara dengan dalih untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona.

Bakal Jadi Primadona Baru, Pantai Slili Yogyakarta Hadirkan Nuansa Tropis ala Meksiko

Dilansir dari laman Gizmodo, Senin, 3 Februari 2020, Uber merasa terdorong untuk bertindak ketika mengetahui mitra pengemudi atau drivernya telah melakukan kontak dengan seseorang yang diduga menderita Virus Corona.

Tak ayal, mereka langsung menonaktifkan 240 akun pengguna yang berpergian di ibu kota Mexico City. Uber, yang merupakan perusahaan transportasi online asal Amerika Serikat (AS) itu, mengumumkannya secara resmi di Twitter.

Grab Pertemukan 4 Startup Lokal Ini ke 100 Calon Investor Potensial

Mereka menulis telah menerima informasi dari Mexico City’s Health Department (Dinas Kesehatan Mexico City) mengenai driver mereka yang diduga terinfeksi wabah mematikan tersebut.

Uber kemudian memberi kontak dua driver tersebut kepada Dinas Kesehatan Mexico City. Mereka kemungkinan telah melakukan kontak dengan pengguna Virus Corona.

PasarPolis Lanjutkan Kemitraan dengan Gojek Kasih Asuransi Layanan GoSend hingga GoBox

Oleh sebab itu, mantan pesaing Gojek dan Grab di Asia Tenggara ini melakukan langkah dengan membekukan sementara ratusan akun pengguna.

Tidak selesai sampai di situ. Dalam pernyataan yang sama, ke-240 akun pengguna yang telah dibekukan itu bisa menghubungi Mexico’s Epidemiological Intelligence and Health Unit (UIES) untuk informasi lebih lanjut atau melaporkan gejala yang dirasakan.

"Untuk keselamatan Anda dan orang lain, akun Anda tidak akan dapat digunakan untuk memesan kendaraan (taksi online) saat ini," bunyi pesan resmi Uber.

Hingga saat ini, Meksiko tidak memiliki kasus Virus Corona yang terkonfirmasi, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Virus ini telah ada di 23 negara dengan 14.557 kasus, di mana hingga kemarin sudah menyebabkan 304 orang meninggal dunia.

WHO menyarankan kepada publik untuk menghindari kontak dengan orang yang menderita infeksi pernapasan akut dan harus rutin mencuci tangan, terutama setelah kontak langsung dengan orang sakit. Masyarakat juga harus menghindari hal-hal yang berkaitan dengan pertanian atau binatang liar tanpa perlindungan ekstra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya