Miliarder Yahudi yang Bikin Indonesia Krisis Benci Mark Zuckerberg

George Soros.
Sumber :
  • BusinessInsider

VIVA – Miliarder Amerika Serikat (AS) keturunan Yahudi yang pernah bikin Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara krisis ekonomi pada 1997, George Soros, serang Mark Zuckerberg. Ia menuding bos Facebook itu sebagai pendukung Presiden AS Donald Trump pada pemilu tahun ini.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Soros tak pernah bosan melancarkan serangan terhadap Zuckerberg karena dianggap tidak bertanggung jawab atas seluruh isi konten platform dan hanya mencari keuntungan belaka dengan mengorbankan data pribadi pengguna.

"Dia (Mark Zuckerberg) harus keluar dari Facebook. Saya sangat khawatir kalau Zuckerberg memanfaatkan posisinya sebagai orang nomor satu di Facebook untuk membantu Presiden AS Donald Trump terpilih kembali dalam pemilu tahun ini," tegas dia, seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu, 1 Februari 2020.

Bawaslu: 'Lapor Mas Wapres', Pemilu dan Pilkada Jangan Digelar di Tahun yang Sama

Soros melanjutkan, keputusan Facebook untuk tidak mengharuskan pengecekan fakta untuk iklan kandidat politik tahun ini merupakan sebuah pernyataan yang salah, dimanipulasi, ekstrem, dan sangat provokasi.

Ia pun merujuk pasal 230 Communications Decency Act, di mana perusahaan teknologi seperti Facebook, Google, dan raksasa internet lainnya berlindung dari tanggung jawab atas konten penggunanya yang masih dapat menerima penempatan utama meskipun itu salah.

DPR Dorong Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada Serentak 2024

Menurut miliarder Yahudi itu kebijakan-kebijakan yang diterapkan manajemen Facebook sejatinya adalah untuk memaksimalkan keuntungan telah menciptakan 'bantuan timbal balik informal' antara Trump dengan platform media sosial yang dapat membantunya menjadi Presiden AS kedua kalinya.

Ditambah lagi dengan pernyataan Trump yang mengklaim bahwa dirinya adalah tokoh nomor satu di Facebook saat makan malam dengan Zuckerberg di Gedung Putih pada Oktober 2019.

“Jujur, saya takut jika Trump akan memenangkan pemilu 2020 dengan bantuan Facebook. Karena, saya percaya kalau Trump dan Zuckerberg sama-sama punya punya kepentingan di sini. Apa itu? Trump menang pemilu, Zuckerberg dapat uang," kata Soros, seraya mengingatkan.

Soros pertama kali mengklaim adanya aliansi informal antara Trump dan Zuckerberg di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, di mana ia juga menuduh Presiden AS Donald Trump yang super narsis itu sebagai 'penyakit ganas'.

Sebelumnya, Zuckerberg mengklaim kalau dirinya tidak membangun Facebook atas dasar untuk membuat uang. "Saya tidak membahas ini karena saya mencoba membangun bisnis atau menjual banyak iklan atau membuat uang. Saya kebetulan berpikir jika iklan adalah model yang bagus jadi kami bisa menawarkan layanan gratis untuk semua orang," ucapnya.

Ilustrasi Instagram

7 Cara Paid Promote di Instagram agar Bisnis Kamu Makin Dikenal

Tingkatkan visibilitas dan kredibilitas bisnismu di Instagram dengan 7 cara paid promote efektif, dari penentuan tujuan hingga evaluasi hasil kampanye.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024