Selain Jet Tempur Siluman, Tetangga Indonesia Kedatangan Drone Israel
- Israeli-weapons.com
VIVA – Selain pasti memiliki jet tempur siluman buatan Amerika Serikat (AS) F-35B, tetangga Indonesia, Singapura, juga bakal kedatangan Drone Heron MK II buatan Israel. Hal ini lantaran akan digelarnya pameran dirgantara Singapore AirShow 2020 pada 11 hingga 16 Februari mendatang.
Mengutip situs airrecognition, Jumat, 31 Januari 2020, varian anyar dari Drone MALE (Medium Altitude Long Endurance) Heron buatan Israel Aerospace Industries (IAI) ini tentu memiliki kemampuan lebih untuk ditawarkan dibandingkan seri sebelumnya, yaitu Heron MK I.
Drone Heron MK I diketahui sudah dioperasikan Angkatan Udara (AU) Singapura. Negeri Yahudi itu mencoba peruntungannya menjajakan Drone Heron MK II ke Singapura dan negara-negara lain pada ajang Singapore AirShow 2020.
Wakil Presiden Eksekutif IAI, Moshe Levy, mengaku bangga memperkenalkan Heron MK II yang memungkinkan perluasan besar paket operasional dengan penekanan pada pengumpulan data intelijen menyeluruh.
"Anggota baru keluarga Heron ini sudah dianggap sebagai salah satu drone strategis utama di dunia. Ini memungkinkan kami memperluas jangkauan solusi operasional yang kami tawarkan kepada pelanggan, khususnya di pameran nanti (Singapore AirShow 2020)," kata Levy.
Soal spesifikasi, ia mengaku Drone Heron MKII yang kini hanya dioperasikan oleh AU Israel, memiliki perangkat sensor yang lebih baik dan mumpuni. Pesawat nirawak tersebut bisa mengumpulkan informasi intelijen dari jarak puluhan kilometer dari garis perbatasan lawan dengan sensor ELINT (electronic intelligence) dan COMINT (communications intelligence).
Drone ini juga mempunyai sensor onboard yang memungkinkan operator di pusat kendali untuk mengakses sejumlah besar data mentah yang berasal dari sensor di drone yang tengah mengudara. "Heron MK II memiliki bobot maksimum ketika tinggal landas 1.350 kg, termasuk saat mengusung payload (terpasang senjata) seberat 470 kg," ungkap Levy.
Sebagai perbandingan, Heron MK I, drone pendahulunya yang sempat dilirik Indonesia, punya bobot maksimum saat tinggal landas 1.250 kg, termasuk payload dengan kapasitas 250 kg. Drone Heron MK II juga dapat terbang terus-menerus selama 45 jam dengan ketinggian serta kecepatan maksimum masing-masing 10.668 meter dan 259 km per jam.
Seperti diketahui, Singapura diam-diam resmi membeli jet tempur siluman F-35B milik Amerika Serikat (AS). Tetangga Indonesia itu membeli 12 unit atau 1 skuadron jet tempur generasi kelima ini atas izin kongres dan pemerintah AS yang nilainya mencapai US$2,75 miliar atau Rp37,3 triliun.
Artinya, Singapura menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki jet tempur siluman yang akan berkeliaran sangat dekat dengan wilayah udara Indonesia. Harga jet tempur F-35B adalah US$115,5 juta per unit, lebih mahal dibandingkan dengan varian A yang dibanderol US$89,2 juta.
Singapura biasanya membeli pesawat tempurnya dalam jumlah kecil. Jika negara bergerak maju dengan membeli F-35, kemungkinan akan menggunakan jet-jet itu untuk mulai mengganti armada 60 pesawat tempur Lockheed Martin F-16C/D Blok 52/52 Plus, dan pesanan F-35 lebih lanjut kemungkinan akan dilakukan.
Sebuah kontrak dengan Lockheed Martin akan menjadikan Singapura negara ke-12 yang membeli F-35, mengikuti Australia, Belgia, Denmark, Israel, Italia, Jepang, Belanda, Norwegia, Korea Selatan, Inggris, dan AS sebagai produsen.