3 Detik Pertama jadi Penentu Iklanmu Menarik atau Tidak di YouTube

Ilustrasi iklan di YouTube.
Sumber :
  • Search Engine Journal

VIVA – Google melihat keberadaan content creator dalam iklan sebuah merek atau brand di YouTube menjadi menarik. Jangkauan penonton iklan adalah penonton loyal dari para pembuat konten itu sendiri.

Harga Emas Hari Ini 23 November 2024: Produk Antam Kinclong di Akhir Pekan

"Jadi, seberapa menarik? Gimana brand sebenarnya bisa menjangkau penonton loyal content creator-nya? Apakah sudah punya konten yang spesifik?" kata Creative Lead Google Indonesia, Ishak Reza, di Jakarta, Kamis, 30 Januari 2020.

Ia mengatakan content creator membuat konten yang dibuatnya dicari dan ditonton terus oleh yang bersangkutan. Mereka juga membuat konten yang memiliki nilai atau value.

Pupuk Kaltim Tegaskan Penerapan SNI Tingkatkan Daya Saing Perusahaan

Dalam kesempatan yang sama, Ishak mengatakan jika ada tren iklan di YouTube adalah durasi yang lebih panjang. Dari 50 iklan terfavorit periode 2017-2019 iklan lebih dari satu menit ada 38 iklan dan dibawah 45 detik ada 12 iklan.

YouTube.

Selain durasi tersebut, ada pula iklan yang tampil berdurasi hingga 4 menit. Ishak mengatakan pihaknya melihat iklan berdurasi panjang semakin diminati. Alasan pertama, menurutnya, karena pengguna terus mencari konten dan banyak konten dari content creator yang menyajikan durasi lebih dari satu jam dan tetap banyak ditonton.

Selain itu hal kreatif yang dulu pada periklanan terbatas oleh durasi. "Jadi, biasanya kalau di TV paling banyak 30 detik. Karena, ada jualan produk di dalamnya orang terhimpit dengan durasi jadi kadang orang enggak mau nonton iklan karena jualan produk doang," jelas dia.

Dengan adanya YouTube durasinya yang tak terbatas atau unlimited semakin bisa berkreasi orang kreatifitasnya lebih berkembang, serta membangun cerita yang relevan baru jualan produk.

Pada kesempatan yang sama, Senior Vice President Marketing Communication PT Bank Central Asia Tbk, Norisa Saifuddin, mengatakan jika pembuat konten merupakan bagian dari tren. Sebagai brand, ia mengaku tidak bisa mengesampingkan hal tersebut.

Hanya jualan produk

Norisa bilang penentuan kolaborasi content creator pun merupakan hal yang penting. Menurutnya, ada hal-hal yang harus diperhatikan untuk bisa bekerja sama dengan seorang pembuat konten yang dirasa tepat. "Untuk kita menentukan content creator yang tepat sesuai dengan komunitas yang kita bidik itu sangat kritikal," ujar dia.

Ishak juga mengatakan YouTube menyediakan pilihan untuk pengguna bisa melewati ataupun tidak sebuah iklan di platform tersebut. Hal ini terpengaruh di mana dan sedang apa mereka saat menerima iklan tersebut.

"Itu semua terpengaruh saat dia terima iklan dia lagi ngapain. Kalau lagi di kereta kemungkinan dia bisa jadi skip. Tapi kalau memang lagi konsumsi malem-malem, dia biasa nonton. Tergantung channel siapa. Ya, itu juga tergantung tiga detik pertamanya," ungkap Ishak.

Menurutnya, penonton iklan akan memutuskan menonton lebih lanjut atau melewati konten itu pada tiga detik pertama. Ishak juga menganjurkan brand bisa menggunakan tips ini untuk mencuri perhatian para penonton.

Ia menjelaskan jika saat ini jumlah pengguna YouTube yang menonton iklan sampai habis atau skip masih berimbang. Salah satu faktor orang masih bertahan menonton adalah ada perkembangan hal kreatif di sana. "Kreatifnya semakin menarik jadi orang-orang jadi tertarik untuk menonton, tapi jumlah skip juga masih banyak," paparnya.

Ishak menuturkan jika YouTube berencana membuat iklan berdurasi enam detik tidak bisa di-skip. Sebelumnya, platform milik Google ini pernah membuat iklan tidak bisa dilwati selama satu menit. Menurutnya, brand yang memasang iklan tanpa bisa di skip dengan durasi enam detik hanya yang akan berjualan produk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya