Selain Isu Senjata Biologi, Bendera China Diganti Gambar Virus Corona

Gambar bintang lima diganti Virus Corona di bendera China.
Sumber :
  • Newshub

VIVA – Selain isu senjata biologi, bendera China juga turut mendapat sindiran. Adalah media cetak asal Denmark, Jyllands-Posten, yang mengganti gambar bintang lima menjadi Virus Corona (Coronavirus/nCov) di bendera China yang terbit pada Senin, 27 Januari kemarin.

Sontak, hal ini membuat Beijing protes. Mengutip situs Business Insider, Kamis, 30 Januari 2020, gambar yang dipermasalahkan berjudul ‘Coronavirus’.

Kedutaan Besar (Kedubes) China di Kopenhagen, Denmark menyatakan kemarahannya kepada Jyllands-posten yang menerbitkan gambar satire yang dibuat oleh seniman Denmark, Niels Bo Bojesen.

Bagi mereka, gambar itu merupakan penghinaan besar terhadap China dan menyakiti perasaan orang-orang China. Pihak kedubes juga menyayangkan hal ini terjadi di tengah wabah Virus Corona yang telah merenggut nyawa 170 orang di China.

"Mereka telah melanggar garis bawah masyarakat beradab dan batas etika kebebasan berbicara dan menyinggung hati nurani manusia," demikian keterangan resmi Kedubes China di Kopenhagen.

Mereka menuntut Jyllands-posten dan Niels Bo Bojesen mengakui kesalahannya dan secara terbuka meminta maaf kepada orang-orang China.

Namun, protes China ini tidak disambut positif oleh Jyllands-posten dan Niels Bo Bojesen. Mereka secara tegas tidak akan meminta maaf karena karikatur yang mereka tayangkan. Mereka mengklaim tidak bermaksud mengolok-olok situasi di China.

"Kami tidak mau minta maaf karena kami yakini tidak salah. Kami juga tidak berniat merendahkan atau mengolok-olok situasi di China," kata Pemimpin Redaksi Jyllands-posten, Jacob Nybroe, dilansir dari NYPost.

Belum Lenyap, Kasus COVID-19 di Indonesia Didominasi Varian EG.2 dan EG.3

China diketahui juga sedang dihadapi oleh isu kalau Coronavirus adalah senjata biologi yang dikembangkan oleh China. Tudingan bahwa Coronavirus adalah senjata biologi milik China diungkapkan oleh mantan perwira intelijen militer Israel Dany Shoham.

Tak bisa dipungkiri jika wabah ini telah membuat publik dunia tersentak dan merana. Virus penyebab pneumonia misterius ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China, sejak akhir 2019.

WHO Nyatakan COVID-19 Bukan Lagi Darurat Kesehatan Global

Wabah virus ini hampir mirip dengan Sindrom Pernapasan Timur Tengah atau MERS dan Sindrom Pernapasan Akut Parah atau SARS. Ketika Virus Corona menginfeksi hewan, maka yang terjadi adalah gangguan pernapasan.

Coronavirus tidak stabil ketika berada di udara, hanya mampu hidup selama 3 jam, sehingga kecil kemungkinan penularan lewat udara.

Ilmuwan China Ungkap Kemungkinan COVID-19 Berasal dari Manusia

Adapun penyebaran virus lebih dimungkinkan lewat bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kepada orang yang ada di dekatnya. Gejala orang yang terkena Virus Corona antara lain demam, sulit bernapas, dan batuk kering. Tak ayal, Virus Corona telah menjadi sosok yang mengerikan.

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024