FBI Berhasil Bobol Kunci Keamanan iPhone 11

IPhone 11.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat mengaku membutuhkan waktu dua bulan untuk membuka kunci keamanan iPhone 11 milik Lev Parnas tanpa bantuan sedikit pun dari Apple.

Harganya Tinggal Rp 4 Jutaan, iPhone 11 Bekas Masih Layak Dibeli di 2024?

Hal ini diungkapkan Hakim Distrik AS, J Paul Oetken, setelah menerima surat yang berisi keberhasilan FBI menjebol pengamanan iPhone 11.

Parnas saat ini sedang diselidiki karena keterlibatannya bersama Rudolph Giuliani karena menyerang Joe Biden, lawan politik Presiden AS Donald Trump.

Harga iPhone di iBox Turun hampir 50 Persen

Dilansir dari Phone Arena, Jumat, 24 Januari 2020, FBI sampai harus menciptakan laboratorium sendiri hanya untuk membuka kunci pengaman perangkat termasuk iPhone.

Dalam beberapa kesempatan, Apple diketahui enggan membantu penyelidikan atas sejumlah kasus. Keputusan ini mengundang kritikan pedas dari Donald Trump. Menurutnya, enkripsi yang ada di Apple digunakan oleh pembunuh, pengedar narkoba, dan pelaku kriminal lainnya.

Daftar Terbaru Harga iPhone di Indonesia, Mana Termurah

Ia kembali menegaskan bahwa Apple seharusnya berpartisipasi dan membantu negara dalam memerangi kejahatan.

Berbagai permasalahan yang disebut Trump, salah satunya adalah soal perdagangan. Gedung Putih juga telah membuat pengecualian untuk iPhone berkenaan dengan tarif barang-barang impor dari China.

Selain Trump, Jaksa Agung William Bar juga mengkritik Apple karena kurang membantu secara substantif dalam penyelidikan kasus Pensacola. Raksasa teknologi yang didirikan Steve Jobs tersebut diketahui tidak segera berkomentar.

Namun, menurut informasi bahwa Apple menolak karakterisasi Departemen Kehakiman AS yang mengaku tidak akan membantu penyelidikan.

Meski begitu, Apple menanggapi permintaan dengan menyerahkan data termasuk informasi akun, cadangan iCloud, dan data transaksional.

Walau Apple telah memberikan data-data tersebut untuk keperluan investigasi, mereka tetap menolak untuk menciptakan backdoor enkripsi karena khawatir disalahgunakan.

"Kami selalu mempertahankan tidak ada yang namanya backdoor untuk orang-orang baik. Backdoor bisa dieksploitasi oleh mereka yang mengancam keamanan negara dan keamanan data dari pengguna kami," demikian keterangan resmi Apple.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya