Ada Planet Mirip Bumi yang Layak Dihuni Manusia, Pastinya Bukan Mars
- U-Report
VIVA – Sekumpulan planet terdeteksi yang terletak di bintang terdekat dengan Bumi. Kumpulan planet ini termasuk dengan dua planet mirip Bumi atau disebut Super-Earth. Seperti dikutip dari Science Alert, Kamis, 23 Januari 2020, kedua planet ini diberi nama GJ 180 d dan GJ 229A c.
Masing-masing memiliki 7,5 dan 7,9 kali massa Bumi, serta berada pada jarak 40 tahun dan 19 tahun cahaya dari Bumi. Keduanya dianggap mirip Bumi lantaran berpotensi layak huni.
Bukan Mars yang baru digadang-gadang sebagai planet layak huni bagi manusia. Bahkan, Planet GJ 180 d dan GJ 229A c ini bisa menjadi kandidat sempurna mencari kehidupan di masa depan sebagai pengganti Bumi. Kok bisa?
Planet GJ 180 d memiliki orbit planet selama 106 hari. Menurut astronom Fabo Feng, planet ini berlokasi cukup jauh dari Bintang Gliese 180, sehingga posisi salah satu sumbunya tidak akan berlawanan dengan cahaya bintang (tidally lock).
"GJ 180 d merupakan planet yang suhunya paling mendekati Bumi, posisinya tidak tidally lock. Dengan begitu, kemungkinan untuk menjadi pengganti Bumi dan mempertahankan kehidupan jadi makin tinggi," ungkapnya.
Sedangkan, Planet GJ 229A c memiliki periode orbit 122 hari. Namun bintangnya, yakni Gliese 229A, berukuran lebih besar dibandingkan Gliese 180. Selain itu, planet ini mungkin berlawanan dengan arah bintang.
Tapi menariknya, Bintang Gliese 229A berada dalam sistem biner, dengan sebuah brown dwarf bernama Gliese 229B. Keduanya terbentuk seperti bintang, dengan material gumpalan gas. Planet GJ 229A c kini resmi merupakan Super-Earth yang beriklim paling mirip dengan Bumi.
"Planet ini menjadi kandidat yang sangat baik untuk mempelajari bagaimana planet bisa terbentuk dan berevolusi," jelas Feng.
Sebelumnya, satelit pemburu planet alien milik NASA, TESS, menemukan planet ekstrasurya seukuran Bumi yang berpotensi layak dihuni manusia untuk pertama kalinya.
Planet itu disebut-sebut cukup dekat, atau mengorbit bintang sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi. Temuan ini diumumkan pada pertemuan ke-235 American Astronomical Society di Honolulu, Hawaii, AS, awal tahun ini.
Planet yang dikenal sebagai TOI 700 d ini merupakan satu dari tiga planet yang mengorbit bintang. Planet tersebut berada pada jarak yang tepat untuk mendukung ketersediaan air di permukaan di zona layak huni bintang.
TOI 700 d adalah planet terluar dari tiga planet yang ada, menyelesaikan satu orbit mengelilingi bintang setiap 37 hari Bumi. Dari bintang yang lebih kecil, planet ini menerima sekitar 86 persen energi yang disediakan Matahari untuk Bumi. Planet ini dianggap terkunci rapi, artinya satu sisi selalu di siang hari.