Jet Tempur Siluman Singapura Bisa Mendarat Vertikal di Kapal Induk
- Jane's
VIVA – Jet tempur siluman buatan Amerika Serikat (AS) milik Singapura, yakni F-35B, bisa mendarat vertikal di atas kapal induk. Hal itu karena model F-35B dirancang untuk lepas landas di landasan pendek dan pendaratan vertikal atau short takeoffs and vertical landings (STOVL).
Meski tetangga Indonesia itu tidak memiliki kapal induk, namun mereka memiliki Pangkalan Angkatan Laut Sembawang. Nah, pangkalan ini tahun lalu disewa oleh AS untuk menjadi Komando Pusat Logistik Pasifik Barat bagi kapal-kapal perang Armada ke-7 Angkatan Laut AS bersama Pusat Angkatan Laut Regional Singapura.
Artinya, seperti dikutip dari Military.com, Rabu, 15 Januari 2020, jet tempur generasi kelima ini, bukan tidak mungkin, bisa menumpang mendarat di atas geladak kapal induk AS yang mampir di negara yang pada era Perang Dingin pernah berkonflik dengan Indonesia tersebut.
Baca: Ada Pangkalan Militer AS Dekat Indonesia
Selain kapal induk, F-35B juga bisa mendarat di atas kapal pendarat jenis Landing Platform Dock (LPD) yang tentunya telah dimodifikasi. AL Singapura diketahui mengoperasikan kapal LPD Endurance Class yang berbobot tujuh ribu ton.
Lewat modifikasi yang tidak terlampau rumit, dek Endurance Class dapat menjadi pangkalan terapung F-35B Singapura kelak. Selain dianggap sesuai sebagai jet tempur penerus F-16, pertimbangan Singapura mengakuisisi F-35B karena beberapa alasan.
Selain terbatasnya ruang mobilitas untuk pergerakan jet tempur di daratan Singapura, dengan SVTOL, maka penempatan F-35B bisa dilakukan dari titik mana saja. Strategi ini juga digunakan oleh Korea Selatan dan Jepang yang ikut mengakuisisi jet tempur yang digadang-gadang mampu bersaing dengan F-22 Raptor itu.
Karena punya kemampuan terbang (take-off) dan mendarat (landing) seperti jet tempur Harrier milik AL Inggris, varian F-35B ini sudah dioperasikan oleh Korps Marinir AS (USMC) dalam mendukung operasi amfibi.
Seperti diketahui, Singapura diam-diam resmi membeli jet tempur siluman F-35B milik Amerika Serikat (AS). Tetangga Indonesia itu membeli 12 unit atau 1 skuadron jet tempur generasi kelima ini atas izin kongres dan pemerintah AS yang nilainya mencapai US$2,75 miliar atau Rp37,3 triliun.
Artinya, Singapura menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki jet tempur siluman yang akan berkeliaran sangat dekat dengan wilayah udara Indonesia. Harga jet tempur F-35B adalah US$115,5 juta per unit, lebih mahal dibandingkan dengan varian A yang dibanderol US$89,2 juta.
Informasi saja, F-35 memiliki tiga versi. Model F-35A dirancang bagi Angkatan Udara untuk penggunaan di landasan konvensional. Model F-35B dirancang untuk lepas landas di landasan pendek dan pendaratan vertikal. Model F-35C khusus dirancang untuk Angkatan Laut, dengan penggunaan di kapal induk.