Gunung Taal Meletus Disertai Petir, Peneliti: Itu Hal yang Biasa
VIVA – Gunung Taal di Filipina pada Minggu malam, 12 Januari 2020, meletus dan memuntahkan abu serta awan panas hingga ketinggian 15 kilometer. Yang bikin serem, letusan ini disertai gempa bumi dan kilatan petir.
Beberapa masyarakat di sana yang melihat fenomena tersebut langsung mengabadikannya melalui gambar dan video, lalu diunggah di media sosial. Alhasil, letusan Gunung Taal disertai petir itu membuat heboh warganet yang menyaksikannya.
Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana, menjelaskan bahwa petir yang terlihat saat gunung meletus adalah hal yang biasa terjadi. Sebab, fenomena seperti ini juga pernah terjadi saat Gunung Anak Krakatau meletus pada Desember 2018.
"Petir yang terlihat saat erupsi gunung api adalah hal yang bisa terjadi. Fenomena ini bukan pertanda akan ada sesuatu atau apa, tapi memang fenomena elektrostatis saja saat terjadi erupsi," kata dia kepada VIVA, Senin, 13 Januari 2020.
Lebih lanjut Devy menjelaskan, petir adalah wujud pelepasan muatan listrik yang disebabkan oleh proses erupsi, bukan aktivitas klimatologi lainnya. "Petir terjadi karena adanya tumbukan dari partikel-partikel material erupsi yang terfragmentasi. Hal ini bisa menghasilkan listrik statis di dalam atau sekitar kolom letusan," jelasnya.
Erupsi gunung disertai petir selain terjadi di Gunung Anak Krakatau, juga terjadi di sejumlah wilayah, seperti Gunung Kelud, Jawa Timur pada 2014 dan Gunung Eyjafjallajökull di Islandia pada 2010.
Devy juga mengimbau agar masyarakat jangan mudah percaya hoax tentang firasat atau pertanda erupsi setelah melihat petir. Petir adalah fenomena yang biasa terjadi saat erupsi gunung api.
Ia berharap masyarakat hanya mempercayai publikasi resmi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Gunung Taal merupakan salah satu gunung berapi kecil, tapi paling aktif di Filipina. Gunung ini telah meletus lebih dari 30 kali dalam lima abad terakhir.
Sebelum erupsi kemarin, Gunung Taal meletus terakhir kali pada 1977. Sementara letusan yang terjadi pada 1911 telah menewaskan 1.500 orang, sedangkan letusan pada 1754 berlangsung selama satu bulan.