Logo WARTAEKONOMI

TikTok Diam-diam Kumpulkan Data Pribadi Penggunanya, Benar Enggak Sih?

Aplikasi TikTok, salah satu anak usaha Bytedance Technology.
Aplikasi TikTok, salah satu anak usaha Bytedance Technology.
Sumber :
  • Yicai Global

Aplikasi video pendek TikTok telah dituding secara diam-diam mengumpulkan sebagian besar data pribadi pengguna dan mengirimkannya ke server di China.

Ini terungkap dalam gugatan negara di Amerika Serikat (AS) yang menyebut aplikasi berbagi video populer itu telah diinstal sebelumnya dengan perangkat lunak di bawah pengawasan China.

Hal itu disebut telah melanggar undang-undang privasi, data dan perlindungan konsumen.

"TikTok secara sembunyi-sembunyi telah menyedot debu dan ditransfer ke server di China sebagian besar data pengguna pribadi, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, profil, dan melacak lokasi dan kegiatan pengguna di Amerika Serikat sekarang dan di masa depan," tulis gugatan tersebut seperti dikutip Independent.

TikTok juga dianggap secara diam-diam telah mengambil konten pengguna, seperti video konsep yang tidak pernah dimaksudkan untuk publikasi, tanpa sepengetahuan atau persetujuan pengguna.

Singkatnya, kesenangan ringan TikTok harus dibayar dengan biaya yang sangat mahal. TikTok sendiri telah mengalami pertumbuhan besar sejak diluncurkan pada 2016.

Itu terbukti sangat populer di kalangan pengguna yang lebih muda. Angka terbaru dari situs analisis aplikasi Sensor Tower mengungkapkan aplikasi telah diunduh lebih dari 1,5 miliar kali melalui App Store dan Google Play Apple.

Pengguna biasanya berbagi video 15 detik yang melibatkan sinkronisasi bibir ke lagu atau melakukan sketsa komedi. Namun, aplikasi ini menghadapi peningkatan pengawasan dalam beberapa bulan terakhir.

Pekan lalu, TikTok terpaksa meminta maaf karena menghapus video yang berisi referensi tentang perlakuan terhadap Muslim di China.

Meskipun ByteDance Technology, perusahaan China di balik aplikasi viral itu membantah melakukan penyensoran atas nama pemerintah China.

Pernyataan terbaru perusahaan mengatakan tidak akan melakukannya jika diminta. TikTok sendiri sebetulnya tidak tersedia di China, tetapi ByteDance Technology mengoperasikan versi serupa dari aplikasi yang disebut Douyin.

ByteDance Technology mengklaim kedua aplikasi ini dipagari dan tidak ada data yang terkait dengan pengguna TikTok yang disimpan di China.

"Kami menyimpan semua data pribadi pengguna TikTok di AS dengan cadangan di Singapura,” sebut ByteDance Technology dalam sebuah pernyataan.

"Pusat data kami terletak sepenuhnya di luar China, dan tidak ada data kami yang tunduk pada hukum China,” imbuhnya.

Namun, menurut gugatan itu, rancangan video yang dibuat oleh penggugat Misty Hong dikirim ke dua server di China yang dimiliki oleh raksasa teknologi China Tencent dan Alibaba.