Catat, Pada Bulan Ini Curah Hujan di Indonesia Bakal Tinggi
- ANTARA FOTO/HO/H. Prabowo
VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan curah hujan bakal tinggi ketika memasuki Januari hingga Maret 2020.
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, beberapa wilayah di Indonesia yang curah hujannya tinggi di antaranya Sumatera bagian selatan dan Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara.
"Selain itu wilayah Kalimantan bagian tengah, Sulawesi dan Papua," ungkapnya di Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019.
Selepas memasuki musim penghujan selama tiga bulan tersebut, Dwikorita memprediksi bahwa pada April sudah mulai memasuki musim kemarau di Indonesia. "Awal musim kemarau tahun depan kami perkirakan bulan April hingga Mei," tutur dia.
Akan tetapi, menurut Dwikorita, tetap perlu diwaspadai wilayah yang mempunyai dua kali periode musim kemarau seperti Aceh dan Riau, di mana musim kemarau pertama pada umumnya terjadi pada Februari sampai Maret.
Untuk periode musim kemarau 2020 (April-Oktober), curah hujan saat kemarau akan mirip dengan pola normal.
Kondisi musim kemarau 2020 tidak akan sekering tahun ini di sebagian besar wilayah Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Dwikorita menegaskan bahwa gempa bumi dan tsunami tidak bisa diprediksi kapan terjadi. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak mempercayai informasi ngawur atau hoax mengenai akan terjadinya gempa bumi dahsyat 8,5 skala richter (SR) disertai tsunami pada malam Tahun Baru 2020.
"Kita tidak akan pernah bisa menyampaikan kapan gempa bumi dan tsunami terjadi. Karena, tsunami baru bisa disampaikan kalau sudah ada gempa bumi. Kalau tidak ada gempa bumi, ya, kita tidak bisa bilang kapan tsunami," paparnya.
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada semua masyarakat Indonesia apabila ada yang mengatakan bahwa akan terjadi gempa dahsyat 8,5 SR dan tsunami pada malam pergantian tahun ini agar jangan dipercaya.
"Kalau sampai ada berita gempa bumi sekian di akhir ataupun awal tahun, itu namanya mendahului Tuhan. Janganlah percaya. Kita harus jujur kalau tidak bisa prediksi, ya, katakan tidak. Jangan pura-pura bisa," tegas Dwikorita.