Mengenal Kacamata Khusus Gerhana Matahari
- VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah
VIVA – Masyarakat yang ingin menyaksikan Gerhana Matahari Cincin harus memakai kacamata khusus dengan filter yang dilengkapi filter ND5 (neutral density 5). Karena, kacamata khusus standard astronomi itu dinilai mampu meredupkan cahaya matahari hingga 100 ribu kali.
"Itu karena kekuatan cahaya Matahari akibat gerhana dapat merusak retina mata, sehingga menyebabkan kebutaan. Mata punya mekanisme refleks terpejam kalau terlalu silau. Untuk bisa melihat Matahari secara aman dan nyaman, gunakanlah kacamata khusus yang ada ND5," kata Kepala Hisab Rukyat Kementerian Agama, Cecep Murwendaya, di Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019.
Ia memberi contoh ada 100 ribu orang yang mau masuk ke sebuah pintu tapi yang boleh masuk hanya satu. "Itu baru aman. Begitu logikanya," tutur dia. Meskipun begitu, Cecep tidak menyarankan masyarakat menggunakan kacamata ND5 dalam kurun waktu yang lama.
Artinya, publik cukup satu menit saja memakainya karena perubahan bentuk gerhana juga membutuhkan waktu yang agak lama. Sebenarnya, Cecep melanjutkan, melihat Gerhana Matahari Cincin tidak harus menggunakan kacamata ND5 tapi juga bisa memanfaatkan kacamata hitam sampai kacamata las.
"Yang jelas standard keamanan melihat Matahari itu saat pakai alat bantu warnanya selembut Bulan. Itu aman. Karena, orang tidak ada yang buta lihat Bulan Purnama. Hanya itu. Kalau Matahari sangat kuat cahayanya jadi harus ada penapis," ujar Cecep.
Ia menambahkan, masyarakat pun bisa menggunakan beberapa alat sederhana yang ada di rumah. Pertama, menggunakan kacamata las hitam. "Tapi jangan terlalu lama, cukup beberapa detik saja," jelasnya.
Selain kacamata las hitam, Cecep menjelaskan masyarakat juga bisa menggunakan cermin. Caranya arahkan cermin ke dinding. Lalu, masyarakat bisa menyaksikan bayangan Gerhana Matahari Cincin pada dinding tersebut.
“Bisa juga lihat bayangan pepohonan yang rimbun akan terlihat bayangan dari Gerhana Matahari Cincin. Bisa juga lihat dari bolongan tempat nasi," ungkap Cecep.
Pada kesempatan terpisah, Staf Sub Divisi Program Pendidikan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-Iptek), Sri Wahyu Cahya Ningsih, mengingatkan agar masyarakat tidak menggunakan air untuk menyaksikan Gerhana Matahari Cincin.
Sebab, air adalah media yang langsung memantulkan sinar atau cahaya tanpa melalui proses filter atau penyaringan. "Tidak bisa dilakukan. Karena air kan langsung memantulkan cahaya. Jadi tidak disarankan," kata Sri.
Menurutnya, sepanjang siang hari ini sebagian besar Indonesia bisa mengamati Gerhana Matahari Cincin. Sri mengatakan jika pengamatan bisa dilakukan masyarakat dengan perangkat yang menggunakan filter.
"Kalau mengamati sendiri itu bisa. Tapi pakai pengaman. Soalnya kita enggak boleh lihat Matahari secara langsung," tutur dia. Sri menuturkan bentuk filternya bisa bermacam-macam, mulai dari kacamata hingga teleskop.