Suami Beyonce Knowles hingga Pebasket NBA jadi Investor Kopi Kenangan
- dok. Ivy Park
VIVA – Perusahaan rintisan atau startup minuman merek Kopi Kenangan meraih dana segar US$20 juta atau Rp275 miliar.
Pendanaan Seri A yang dibuka pada Juni tahun ini diperoleh dari Arrive, anak usaha Roc Nation yang didirikan suami Beyonce Knowles yang juga rapper Jay-Z, serta Serena Ventures yang didirikan petenis Serena Williams, termasuk pebasket NBA Caris LeVert dan CEO Sweetgreen Jonathan Neman.
CEO Arrive Neil Sirni mengaku mengguyur investasi karena terinspirasi oleh keuletan, visi dan kemampuan Kopi Kenangan dalam menjalankan bisnis. Hanya dalam dua tahun, mereka berhasil meluaskan jaringan mereka ke 18 kota, memiliki 200 gerai dan mempekerjakan 1.800 pegawai.
"Kami bangga dapat menjadi investor dan mitra Kopi Kenangan dalam upaya mereka memperkenalkan kopi khas Indonesia ke dunia," ungkapnya, seperti dikutip dari Deal Street Asia, Senin, 23 Desember 2019.
Bukan hanya Kopi Kenangan, Arrive juga telah berinvestasi di startup mode Zilingo dan startup mobilitas Beam.
Sementara itu, CEO Kopi Kenangan Edward Tirtanata mengaku berhasil mengisi kesenjangan antara kopi mahal yang disajikan peritel kopi internasional dan kopi instan yang dijual oleh kedai-kedai di pinggir jalan.
Tahun lalu, ia mengaku bahwa Kopi Kenangan hanya mengelola 16 toko dan menyajikan beberapa ribu gelas kopi per hari. Kini, Kopi Kenangan telah mengelola lebih dari 200 gerai dan menyajikan lebih dari 3 juta gelas kopi per bulan.
Edward juga mengklaim telah mencatat keuntungan dan pertumbuhan pendapatan hingga 20 kali lipat, sejak menerima pendanaan seed round yang dipimpin Alpha JWC tahun lalu.
"Kami berencana untuk menambah lebih dari 1.000 gerai dalam dua tahun ke depan dan berekspansi ke Asia Tenggara. Kami ingin membangun merek yang legendaris dan senang dapat bekerja sama dengan investor dan penasihat baru kami yang sukses membangun waralaba konsumen global," tuturnya.
Kopi Kenangan didirikan pada 2017 oleh tiga sekawan, yakni Edward Tirtanata, James Prananto, dan Chintya Chaerunnisa. Jaringan kedai kopi kekinian itu punya misi untuk mengisi kesenjangan antara kopi mahal yang disajikan peretail kopi internasional dan kopi instan yang dijual oleh kedai-kedai di pinggir jalan.