Gerhana Matahari Cincin Bisa Ganggu Aktivitas di Bumi

Gerhana Matahari Total 2016 di Perairan Belitung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Masyarakat di Indonesia bisa menyaksikan Gerhana Matahari Cincin pada Kamis 26 Desember 2019. Fenomena ini merupakan momen yang langka lho, makanya beberapa pihak jauh-jauh hari sudah menyiapkan pengamatan dan cara menyambut datangnya fenomena alam Gerhana Matahari Cincin tersebut. 

Siaran Berkualitas Jembatan Menuju Indonesia Emas

Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan terjun mengamati pengaruh Gerhana Matahari Cincin ke Bumi. Emangnya gerhana tersebut ngaruh ya? Malah bisa mengganggu telekomuikasi lho.

Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN, Rhorom Priyatikanto menjelaskan, tim meneliti akan melihat sejauh mana pengaruh gerhana tersebut pada lapisan ionosfer. Buat kamu yang belum tahu, lapisan ionosfer merupakan lapisan udara yang berada 100 kilometer lebih di atas permukaan Bumi. 

RK: Pilgub Jakarta Sekarang Lebih Sejuk Walaupun Ada Dinamika Berkali-kali

"Saat gerhana, akan ada penurunan laju ionisasi pada lapisan tersebut. Bagaimana dinamika yang terjadi saat itu, itu lah yang menjadi fokus penelitian. Saat gerhana berlangsung, laju ionisasi menurun, kerapatan ionosfer juga turun. Dampaknya frekuensi radio yang dapat dipantulkan ionosfer pun akan berubah," ujar Rhorom kepada VIVA.co.id, Selasa 17 Desember 2019. 

Rhorom menjelaskan, lapisan ionosfer berperan sebagai pemantik sinyal radio frekuensi tinggi yang masih banyak digunakan untuk komunikasi jarak jauh, terutama di laut dan di udara. 

Menteri Hanif Blak-blakan soal Banyaknya Laboratorium Lingkungan di RI Belum Terintegrasi

Selain itu, kata Rhorom, ionosfer juga menjadi media penjalaran sinyal dari satelit navigasi yang meliputi GPS, Glonas, Beidou dan lainnya. 

"Ketidakteraturan di lapisan ionosfer analoginya sama dengan riak di kolam yang mengaburkan pandangan kita ke dasar kolam," ujarnya. 

Dia menjelaskan, dinamika ionosfer dipengaruhi salah satunya oleh laju ionisasi oleh Matahari. Maka dari itu, pengamatan ionosfer saat gerhana turut membangun pemahaman peneliti tentang dinamika ionosfer.

Rhorom menyatakan, penelitian tersebut juga bisa menjadi pengamatan untuk melihat sejauh mana kemungkinan gerhana sampai mengganggu telekomunikasi jarak jauh di Bumi. 

Sementara Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin mengungkapkan saat Gerhana Matahari Cincin, LAPAN akan mengamati di dua lokasi yaitu Siak dan Singkawang. Sedangkan pengamatan publik Gerhana Matahari Sebagian yang dilakukan LAPAN akan berlangsung di Pontianak, Pasuruan dan Garut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya