Rilis Peta Siber, BSSN Singgung Pangkas Eselon III dan IV
- VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah
VIVA – Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN meresmilam 'Peta Okupasi Keamanan Siber Nasional'. Peta ini berkaitan dengan isu keamanan siber di bidang ekonomi digital, yang mana nilainya di Asia Tenggara pada tahun ini diprediksi mencapai Rp1.418 triliun.
Kepala BSSN, Hinsa Siburian mengatakan jumlah dan intensitas serangan serta insiden siber pada hampir seluruh sektor strategis, baik pemerintah maupun industri di Indonesia semakin meningkat. Pera siber ini tak terkait dengan pemangkasan Eselon III dan IV.
"Dibutuhkan beragam profesi dengan kemampuan dan keterampilan spesifik untuk mengampu seluruh spektrum pengamanan di ranah siber," katanya dalam acara peluncuran di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis 12 Desember 2019.
Ketua Tim Perumus Peta Okupasi Keamanan Siber Nasional, Eko Kuswardono Budiarjo menjelaskan, pemetaan ini tidak berhubungan dengan rencana Presiden Joko Widodo yang ingin memangkas Eselon III dan IV dengan kecerdasan buatan atau AI.
"Kita di sini tujuannya untuk mengamankan dunia siber. Di dunnia siber di setiap okupasi dilengkapi dengan perangkat-perangkat atau tool," ujarnya.
Baca juga: Baru 1 Tahun, Harga Mobil Bekas Turun 45 Persen
Perangkat yang dimaksud dalam bentuk sistem teknologi kecerdasan buatan atau AI. Namun, fokus mereka saat ini adalah untuk mengamankan dunia siber.
Eko mengatakan, masyarakat jangan keliru mengenai AI. Kecerdasan buatan tidak bisa menggantikan manusia secara keseluruhan. Artinya manusia masih tetap dibutuhkan di dalam sebuah organisasi atau pekerjaan.