Mengenal Granat Asap yang Menyebabkan Ledakan di Monas

Granat asap.
Sumber :
  • 3DOcean

VIVA – Ledakan di Monas pada Selasa, 3 Desember 2019 pukul 07.15 WIB akibat granat asap. Hal ini pula yang menyebabkan dua anggota TNI luka-luka. Kedua anggota yang terluka ini adalah Serka Fajar dan Praka Gunawan.

Warganet Geram! Komunitas Motor CB Ngajuk Klarifikasi usai Bikin Berantakan Minimarket: Mohon Dimaklumi

Selain itu, kejadian ini juga merembet ke jagat media sosial Twitter, yang ditandai dengan tagar #LedakandiMonas. Sebenarnya, apa sih granat asap? Berdasarkan data yang diolah VIVA, pada dasarnya granat adalah bom kecil yang cara kerjanya mirip petasan.

Nah, granat asap atau smoke grenade, merupakan granat berbentuk kaleng yang digunakan sebagai alat isyarat darat atau darat ke udara. Alat kejut ini juga berfungsi sebagai penanda zona sasaran atau pendaratan, atau penyembunyi pergerakan pasukan.

Seorang Jenderal Ahli Kimia dan Biologi Rusia Tewas dalam Ledakan di Moskow

Granat asap biasanya terbentuk dari silinder logam dengan lubang di bagian atas dan bawah untuk mengeluarkan asap. Ada dua jenis utama granat asap, yaitu granat asap berwarna dan granat penyembunyi.

Pada granat asap berwarna, pengisinya biasanya terdiri daripada 250 hingga 350 gram campuran asap pewarna (kebanyakannya potasium nitrat, laktose dan pewarna).

Kronologi Mahasiswi Asal Tulungagung Dibacok dan Dibakar Pacar di Bangkalan

Ledakan akibat granat asap. Sumber: peacock smoke.

Granat asap ini jenis ini tersedia berbagai macam warna, seperti merah, hijau, kuning, dan ungu. Selanjutnya granat asap penyembunyi, yang biasanya berisi campuran HC (hexachloroethane/zinc) atau campuran TA (terephthalic acid). Selain keduanya, ada juga jenis granat asap lain. Yakni granat asap meledak.

Granat ini berisi fosforus putih (white phosphorus/WP). Granat WP meledak dan menyebarkan fosforus putih ke segala arah, lalu fosforus terbakar apabila ketika bertemu udara, dan terbakar dengan api kuning terang, sambil menghasilkan asap putih yang banyak (phosphorus pentoksida).

Alat ini juga berfungsi sebagai granat pembakar atau incendiary grenade, menghasilkan panas sangat tinggi melalui reaksi kimia. Bentuknya hampir serupa seperti granat asap dan gas.

Pengisinya terdiri daripada 600 hingga 800 gram thermat (TH3), yang merupakan versi thermit yang diperbarui, bahan pembakar yang digunakan dalam granat sewaktu Perang Dunia II.

Sebagian dari campuran thermat berubah menjadi besi cair, yang terbakar pada suhu 2.204 derajat celsius. Granat ini dapat melelehkan logam yang bersentuhan dengannya.

Pembakaran thermat dan fosforus dapat menyebabkan luka bakar yang sangat parah dan menyakitkan, karena thermat dan fosfor terbakar secara cepat yang membuat satu partikel kimia tersebut menembus kulit, saraf, otot dan juga tulang. Selain itu, fosforus putih amat beracun. Dosis 50-100 miligram bisa menyebabkan kematian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya