Ustaz Haikal Hassan dan Tagar Uninstall Tokopedia, Begini Faktanya

Tokopedia Care di Hari Pelanggan Nasional
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Warganet Indonesia sedang ramai membincangkan tagar Uninstall Tokopedia gara-gara penampilan ustaz Haikal Hassan dalam acara kerja sama Tokopedia dengan perancang busana Indonesia, Ria Miranda, yang bertajuk 'Tokopedia presents Ria Miranda The Seventh Annual Show'.

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Dalam acara tersebut, penceramah agama tampil memberikan ceramah. Nah sebagian warganet kemudian menyorotinya sebab Haikal Hassan dinilai sebagai penceramah yang radikal. 

Kecewa dengan tampilnya Ustaz Haikal Hassan, sebagian warganet kemudian mulai menyerukan tagar Uninstall Tokopedia. Berkaitan dengan ramainya tagar tersebut, berikut fakta-fakta Tokopedia seputar acara tersebut: 

Retno Marsudi Diangkat Jadi Direktur Perusahaan Singapura Gurin Energy

Bukan inisiatif Tokopedia

Vice President of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak menegaskan Tokopedia tak berkaitan dengan kehadiran Ustaz Haikal Hassan dalam acara tersebut. Sebab seluruh konsep acara merupakan hasil dari pengelolaan tim Ria Miranda.

Pendapatan Energi Mega Persada Naik 8 Persen di Kuartal III-2024

"Seluruh konten, konsep dan pengisi acara RMTS2020 merupakan sepenuhnya inisiasi dari RiaMiranda, dan kerja sama antara Tokopedia dengan RiaMiranda kali ini adalah untuk menghadirkan koleksi terbaru ‘Serunai' yang bisa didapatkan masyarakat secara eksklusif baik di Official Store maupun Tokopedia Salam," jelas Nuraini dalam keterangannya, Sabtu 30 November 2019.

Dukung kreator lokal 

Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia yang terus bertransformasi menjadi Super Ecosystem, selalu mendukung kreator lokal untuk mendapatkan akses lebih luas lewat pemanfaatan teknologi.

Tolak radikalisme dan diskriminasi SARA

Tokopedia menegaskan mereka merupakan perusahaan teknologi Indonesia yang menghargai pandangan setiap masyarakat Indonesia. Namun platform belanja daring itu menolak aktivitas yang mengoyak persatuan bangsa.

"Sebagai institusi, Tokopedia menentang keras adanya diskriminasi SARA, radikalisme, serta pihak-pihak atau aktifitas apa pun yang merusak persatuan bangsa," tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya