Bos Lippo Group Pernah Diajak Ngobrol 13 Jam dengan Jack Ma

Pendiri Alibaba, Jack Ma
Sumber :
  • Instagram/@alibaba.group

VIVA – Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady ternyata pernah melakukan bincang-bincang dengan pendiri Alibaba, Jack Ma. Saat itu mereka bertemu pada Januari 2014.

Begini Jadinya Beli Range Rover Murah Meriah di e-Commerce

"Jadwal pertemuan pada pukul 08:30-11:30. Jack Ma tadinya tidak bersedia makan siang dengan saya," ujarnya dalam acara Indonesia Menuju Transformasi Digital di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis, 28 November 2019.

Tapi ternyata setelah ngobrol selama tiga jam, Jack Ma berubah pikiran dan malah mengundang Mochtar makan siang bersama. Belum puas, pria 91 tahun itu malah diundang ke rumah Jack Ma untuk makan malam sampai pukul 21:30.

Perkuat Ekosistem Digital RI, GoTo Gandeng Tencent dan Alibaba

"Pada hari itu kita cerita selama 13 jam. Waktu saya datang kesana dia memperkenalkan Alibaba dengan menayangkan video. Saya juga dibawa ke tempat risetnya," katanya.

Tapi kemudian Mochtar blak-blakan mengatakan, ada dua hal yang tidak diceritakan Jack Ma. Tapi Jack Ma malah bingung, mengatakan bahwa tidak ada yang dia tutup-tutupi.

GoTo dan Alibaba Jalin Kemitraan Strategis Dorong Inovasi Ekonomi Digital Indonesia

Mochtar kemudian mengatakan, bahwa ecommerce memiliki dua sifat yang berbeda, buka toko di internet dan bangun pasar di internet. Alibaba sendiri posisinya adalah bangun pasar di internet.

"Kalau buka toko di internet itu biasa, tapi Alibaba ini something yang unik. Jack Ma punya jasa yang luar biasa karena bisa mengatasi kemiskinan," ujarnya.

Kehadiran Alibaba di China dikatakan bisa mengatasi kemiskinan. Misalnya, petani hanya bisa menjual hasil taninya dengan harga murah karena sudah melewati beberapa lapisan.

Tapi kemudian mereka tidak bisa mendapat harga yang murah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya Alibaba, mereka bisa mendapat harga yang lebih ringan.

Hal kedua adalah, Alibaba jadi bisnis terbesar di Tiongkok dan secara tidak sadar Jack Ma menguasai peredaran uang untuk 1,4 miliar penduduk China.

"Inilah yang ingin saya sampaikan bahwa kita di era digital perlu tahu, semua ini harus kita ikuti dan teliti bagaimana menggunakan teknologi untuk perdagangan dan bisnis," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya