Fenomena Langka Hujan Meteor 'Unicorn', Begini Cara Nontonnya

Foto hujan meteor Perseid
Sumber :
  • www.flickr.com/Eliot Herman

VIVA – Kabar bagus untuk kamu penikmat langit. Sebab bakal terjadi fenomena yang sangat langka yang mana terakhir terjadi beberapa dekade lalu. Fenomena yang dimaksud adalah hujan meteor ‘unicorn’.

Akan Muncul Cahaya Misterius Malam Ini hingga Menjelang Fajar

Menurut dua astronom dari Amerika Serikat, hujan meteor Alpha Monocerotids biasanya menghasilkan beberapa meteor setiap tahun, tetapi diperkirakan meledak pada Kamis malam 21 November dan Jumat dinihari 22 November 2019, tergantung pada lokasi kamu. Titik radiasi meteor berasal dari konstelasi Monoceros, yang merupakan bahasa Yunani untuk ‘unicorn’.

Dilansir CBC News, Jumat 22 November 2019, astronom Esko Lyytinen dan Peter Jenniskens menerbitkan sebuah makalah awal bulan ini mengenai peristiwa meteor yang tidak biasa ini. Isi makalah itu menyebutkan kondisinya hampir mirip dengan ledakan 24 tahun lalu, yang memiliki sekitar 400 meteor per jam.

Detik-detik Ledakan di Gedung MA Brasil, Tersangka Tewas di Parkiran

Ledakan meteor biasanya berlangsung dalam waktu singkat dan menghasilkan beberapa meteor per menit. Menurut Lyytinen dan Jenniskens, ledakan yang datang disebabkan oleh debu yang dilepaskan oleh komet lama, tetapi komet itu masih belum diketahui.

Titik pandang terbaik di Amerika Serikat akan berada di bagian timur negara tersebut. Semakin kamu dekat dengan pantai timur Amerika Serikat, akan semakin mudah kamu melihatnya. Sedangkan di luar AS, titik pandang terbaik berada di Amerika Selatan, Eropa Barat dan Afrika Barat laut.

Dua Ledakan di Luar Gedung Mahkamah Agung Brasil Diduga Bom Bunuh Diri

Ledakan hujan meteor seperti ini jarang terjadi. Peristiwa ini terakhir terjadi pada 1995, 1985, 1935 dan 1925. Menurut para ilmuwan, yang berikutnya diperkirakan terjadi pada 2043. Lalu bagaimana cara menonton Alpha Monocerotids atau meteor ‘unicorn’ ini?

Berdasarkan pengamatan Lyytinen dan Jenniskens, hujan meteor Alpha Monocerotids akan dimulai pukul 11.15 malam Eastern Time atau 11.15 WIB dan ledakan diperkirakan sekitar 11.50 malam Estern Time atau 11.50 WIB. Ledakan hanya akan berlangsung selama sekitar 15 menit dan seluruh hujan meteor sekitar 40 menit.

Bulan berada dalam fase bulan sabit yang memudar dan tidak akan naik sampai nanti malam. Jadi, seharusnya itu tidak akan mengganggu pengalaman menonton malam ini.

Untuk pengamatan terbaik, para ahli di Sky and Telescope merekomendasikan mencari tempat yang relatif rendah di langit timur untuk hujan meteor. Atau kamu bisa menontonnya secara online melalui saluran YouTube Virtual Telescope.

Polisi olah TKP  ledakan APAR di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Detik-detik Pria Paruh Baya di Kelapa Gading Tewas Gegara Ledakan Tabung APAR

Polisi telah melakukan olah TKP ledakan.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024