Catat Tanggalnya, Akan Ada Hujan Meteor "Unicorn"
- NASA/Bill Ingalls
VIVA – Hujan metor “unicorn” diprediksi akan menghiasi langit antara 21 November hingga 23 November 2019. Hal itu diungkapkan oleh dua ahli meteor yang menyebut langit akan dihiasi oleh hujan metor “unicorn”.
Meteor alpha monocerotid terjadi setiap tahun antara 21 November dan 23 November, tetapi biasanya menerangi langit dengan hanya beberapa meteor. Meteor alpha monocerotid ini disebut sebagai hujan meteor "unicorn" karena dapat dilihat di langit malam dekat konstelasi unicorn, atau Monoceros.
Dilansir dari laman, Livescience Meteor ini berasal dari jejak debu dari komet jangka panjang yang tidak diketahui, atau komet yang membutuhkan waktu lebih dari 200 tahun untuk melakukan perjalanan satu kali mengelilingi matahari. Sesekali, jejak debu komet misterius ini semakin dekat dengan orbit Bumi dan dapat menghasilkan banyak meteor, hal ini diungkapkan oleh ilmuwan Pusat Penelitian Ames NASA Peter Jenniskens dan Esko Lyytinen dari Fireball Network dari Finlandia dalam sebuah makalah teknis pendek dan kondisinya tepat untuk bemper meteor yang muncul besok, kata mereka.
Menurut para ahli, karena jejak debu tetap ada untuk sementara waktu di dekat orbit Bumi, hujan meteor semacam itu mungkin terjadi selama beberapa abad berikutnya. Meski begitu, jejak komet hanya jarang cukup dekat dengan Bumi untuk membuat tampilan spektakuler ini. Hujan meteor unicorn ini tercatat pernah terjadi pada tahun 1925, 1935, 1985 dan 1995.
Tahun ini, jejak komet cukup dekat untuk membuat hujan meteor yang serupa dengan yang terjadi pada 1995, tulis Jenniskens dan Lyytinen. Jika itu benar, pengamat langit mungkin bisa melihat lebih dari 100 hingga total 1.000 meteor di langit. Puncak hujan meteor kemungkinan akan berlangsung hanya sekitar 15 menit tetapi berpotensi bisa bertahan hingga 40 menit.
Hujan meteor itu diperkirakan terjadi pada 11:50 malam. EST (4:50 GMT) malam ini, tetapi pengamat harus mulai mengawasi kemungkinan meteor mulai sekitar 11:25 malam. EST (4:50 GMT), tulis para ahli.
Mereka yang tinggal di Amerika Selatan, Amerika Utara bagian timur, Eropa Barat dan Afrika barat laut akan memiliki pandangan terbaik. Terlebih lagi, saat bulan keluar untuk membuat tampilan lebih bagus. Bulan sabit malam ini akan menyinari sedikit cahaya untuk menenggelamkan pertunjukan langit yang spektakuler.
"Ada peluang bagus untuk mengamati hujan meteor secara singkat. Siapa pun yang akan mencoba mengamati tidak boleh terlambat sama sekali,” tulis para ahli.