Pegawai Kerap Tidur Siang, Negara Rugi Rp560 Juta
- bbc
Laporan itu menyebutkan, kebiasaan tidur siang si pegawai memaksa rekan kerjanya untuk mengerjakan bagiannya.
Pegawai yang suka tidur siang tersebut tidak ditegur, karena atasannya khawatir ia memiliki masalah kesehatan yang menyebabkan kondisi mengantuk.
Banyak pihak yang tidak bisa membenarkan para pekerja secara kolektif mengejar kekurangan tidur pada jam kerja, tapi sebuah penelitian menyatakan bahwa tidur siang di kantor justru bisa meningkatkan produktivitas, bukan menurunkannya.
Dr Lawrence Epstein, mantan kepala American Academy of Sleep Medicine dan direktur medis Clinical Sleep Medicine di Brigham dan Women`s Hospital in Boston, memperkirakan ada 70 juta orang di Amerika yang menderita gangguan tidur.
Sebuah studi yang dirilis oleh Indiana`s Ball State University, yang meneliti durasi tidur 150.000 orang, menemukan bahwa jumlah responden yang berhasil tidur selama tujuh jam atau kurang di malam hari meningkat hingga 35,6% pada 2018 dari 30,9% pada 2010.
Sekitar setengah dari responden, yang bekerja sebagai polisi atau pekerja kesehatan, melaporkan bahwa mereka tidak mendapat cukup tidur.
"Beberapa perusahaan semakin sadar akan hal tersebut (masalah kekurangan jam tidur) dan menyiapkan cara-cara untuk mengatasinya. Sayangnya, saya tidak merasa kantor-kantor pemerintahan sejalan dengan hal ini," kata Epstein kepada BBC.