Domain .id jadi Juara Se-Asia Tenggara

Ilustrasi domain .id
Sumber :
  • Dokumen PANDI

VIVA – Pertumbuhan jumlah pengguna domain .id menjadi yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Persentase jumlah pertumbuhan domain .id dalam satu tahun terakhir sebesar 27,2 persen.

18 Tahun Berkiprah di Dunia Digital, Begini Sepak Terjang PANDI

Berdasarkan data Internal dari forum Asia Pacific Top Level Domain Association atau APTLD, pertumbuhan positif pengguna domain .id mengungguli negara lainnya di Asia Tenggara dalam tiga kategori, yaitu dalam 1 bulan, 3 bulan, hingga 1 tahun terakhir.

Capaian tersebut tidak lepas dari peranan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dalam menjalankan tugasnya sebagai registri domain .id dan juga para mitra penjual domain .id. 

PANDI jadi Penghubung Indonesia dengan Komunitas Internet Regional

"Prestasi ini bisa terjadi karena PANDI telah melakukan beberapa manuver strategi dalam memasarkan Nama Domain .id. Seperti mempermudah pendaftaran, hingga perubahan harga pada domain my.id yang sangat efektif, serta lebih proaktif melakukan aktivitas pemasaran di pasar global," ungkap Ketua PANDI, Yudho Giri Sucahyo, dalam keterangan persnya di sela pertemuan ICANN di Montreal, Kanada, dikutip Selasa 5 November 2019.

Namun sangat disayangkan, karena upaya perubahan terhadap kebijakan pemerintah yang sebelumnya tertuang dalam PP No. 82/2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, yang saat ini menjadi PP No. 71/2019, belum berhasil dilakukan. 

PANDI Cetuskan Gagasan Indonesia Berdaulat Digital

Pada Peraturan Pemerintah baru tersebut PANDI tetap belum bisa bekerja sama langsung dengan mitra registrar Luar Negeri, maka upaya pemasaran ke pasar internasional belum bisa dilakukan secara optimal. 

Sesuai dengan aturan baru itu, PANDI masih harus melalui beberapa langkah, misalnya registrar asing tersebut harus membuka badan hukum representatif terlebih dahulu di dalam negeri. 

"Akibatnya ambisi PANDI meraih pengguna domain .id di kisaran angka 800 ribu, belum dapat terlaksana tahun ini," ujar Yudho.

Namun Yudho optimis pertumbuhan domain .id di Indonesia dan mancanegara mengalami peningkatan yang signifikan pada 2020. 

Oleh karena itu, Yudho mengaku tidak akan puas sampai di sini, dan berharap bisa memperoleh capaian lebih tinggi lagi. 

“Kami sangat senang dengan hasil ini, itu artinya strategi yang telah dijalankan oleh PANDI dapat dikatakan berhasil melihat dari pencapaian yang telah diperoleh, namun kami tidak akan puas sampai di sini, ke depan kami akan terus membuat strategi-strategi baru yang menjadikan domain .id menjadi domain utama masyarakat Indonesia dan dapat bersaing di pasar Internasional,” ujar Yudho.

Baca juga yuk: Gojek Mengaspal di Malaysia 

Menurut data Internal PANDI per September 2019, tercatat pertumbuhan domain .id meningkat sebanyak 19,44 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 12 persen dan masih akan berpotensi meningkat hingga akhir tahun. Hal tersebut juga merupakan pertumbuhan yang tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya. 

Sebagai informasi, pada akhir September 2019 jumlah domain .id mencapai 336.196 domain. PANDI memprediksi hingga akhir tahun ini pencapaian domain.id akan menyentuh angka 350.000 pengguna domain.

Yudho optimis harapan PANDI di tahun depan akan dapat menembus lebih dari 500.000 domain pada akhir 2020. “Dengan perkembangan yang terus positif, kami berharap di tahun 2020 bisa mencapai bahkan melebihi angka yang ditargetkan,” ucap Yudho.

Ilustrasi judi online.

Serangan Ganda Lawan Judi Online

Operator telekomunikasi Smartfren dan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sejalan dengan pemerintah dalam memberantas judi online di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
10 November 2024