Soal Iklan Politik, Mark Zuckerberg Dikritik Menyeramkan

CEO Facebook Mark Zuckerberg
Sumber :
  • Instagram/@zuck

VIVA – Penulis film Social Network, Aaron Sorkin mengkritik kebijakan Facebook soal iklan politik. Dalam tulisannya di The New York Times, dia menuding yang dilakukan bos Facebook Mark Zuckerbeg bukanlah membela kebebasan berbicara.

"Saat ini, di situs Anda, ada iklan yang mengklaim Joe Biden (Wakil Presiden Amerika Serikat) memberikan Jaksa Agung Ukraina US$1 miliar untuk tidak menginvestigasi anaknya. Setiap incinya adalah kebohongan dan itu di bawah logo Anda. Ini bukan pembelaan terhadap kebebasan berbicara, Mark, tapi kebenaran yang menyeramkan," kata Sorkin, dilansir Business Insider, Jumat 1 Oktober 2019.

Zuckerberg sebelumnya dalam Universitas Georgetown awal bulan ini, mengatakan kebijakan iklan politik perusahaannya dibangun atas minat dalam menjaga kebebasan berbicara. Dia menegaskan Facebook tidak mengecek iklan politik.

Bos Facebook itu mengatakan langkah ini bukan untuk membantu politikus.

Iklan Judi Online Mejeng saat Streaming Debat Pigu Jabar, KPU Kasih Penjelasan

"Dan jika konten bernilai berita, kami tidak akan menghapusnya bahkan jika bertentangan dengan standar kami," ujar Zuckerberg.

Sorkin mendorong kembali standar tersebut dalam surat yang ditulisnya. Dia menyatakan kemungkinan hasilnya bisa menjadi kebohongan yang berefek nyata.

"Kebohongan yang memiliki dampak nyata dan sangat berbahaya pada pemilu dan hidup dan kehidupan kita," ujarnya.

Zuckerberg nampaknya masih tidak peduli dengan anggapan publik. Tak lama setelah Twitter mengatakan menolak iklan politik di platform, dia tetap bersikukuh soal prinsip dan kebebasan berpendapat di media sosialnya.

Praktisi Pemasaran Ungkap Dampak Buruk Kemasan Rokok Tanpa Merek
Ketua Federal Reserve AS (The Fed), Jerome Powell

Jerome Powell Ungkap Alasan The Fed Tidak Terburu-buru Lakukan Pemangkasan Suku Bunga Lanjutan

Ketua The Fed Jerome Powell, mengatakan tidak akan menurunkan suku bunga dalam jangka waktu dekat. Dalam pidatonya, Powell mengungkapan alasan lengkap atas langkah itu.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024