Dasar Israel, WhatsApp Kok Dibuat Program Mata-mata

Kantor pusat WhatsApp
Sumber :
  • Instagram/@sabinarehan

VIVA – WhatsApp ternyata bukan cuma sekadar media obrolan daring lho guys. Perusahaan teknologi Israel, NSO Group malah menggunakan WhatsApp untuk memata-matai jurnalis, aktivis HAM dan lainnya yang menjadi target mereka. Perusahaan itu memanfaatkan WhatsApp untuk program mata-mata!

Ikutan Tren Tanya Meta AI di WA, Inul Daratista Kaget Lihat Profesi Mas Adam

Karuan saja, WhatsApp murka dengan apa yang dilakukan NSO Group tersebut. Aplikasi milik Facebook itu pun menggugat NSO Group ke pengadilan federal California, Amerika Serikat. 

Dikutip dari laman Times of Israel, Rabu 30 Oktober 2019, dalam gugatannya, WhatsApp menuding mata-mata Israel itu menanamkan software berbahaya alias malware pada setidaknya 1.400 perangkat target mereka. Dengan malware itu, NSO Group berusaha mencuri informasi berharga dari perangkat target mereka. 

WhatsApp Hilang Permanen dari 4 HP Samsung

Kepala WhatsApp, Will Cathcart mengungkapkan, perusahaan melayangkan gugatan mereka setelah investigasi internal mengendus kelakuan NSO Group tersebut pada serangkaian serangan siber. NSO Group menolak tudingan WhatsApp tersebut, WhatsApp pun murka dan mengajukan gugatan di pengadilan. 

"NSO Group mengklaim mereka bertanggung jawab melayani pemerintahan, tapi kami menemukan lebih dari 100 aktivis HAM dan jurnalis menjadi target dalam serangan Mei lalu. Penyalahgunaan ini harus dihentikan," ujar Cathcart dalam cuitan di Twittter. 

Head to Head Meta AI vs ChatGPT

Dalam gugatan tersebut, WhatsApp mengatakan malware yang dikembangkan NSO Group, Pegasus dipasang secara remote atau jarak jauh, untuk membajak perangkat target mereka. Malware Pegasus bisa bekerja di sistem operasi Android, iOS dan BlackBerry. 

Secara teknis, mata-mata Israel itu merekayasa balik aplikasi WhatsApp dan mengembangkan sebuah program yang memungkinkan menyaru lalu lintas jaringan WhatsApp. Selanjutnya NSO Group mengirimkan kode berbahaya untuk mengambil alih perangkat korban mereka. 

NSO Group berusaha menutupi aksi mereka, namun WhatsApp mengendus kelakuan mereka. 

"Serangan mereka sangat canggih, upaya mereka menutupi jejak tak sepenuhnya berhasil," ujar Cathcart. 

Dalam gugatan tersebut, WhatsApp meminta pengadilan memerintahkan NSO Group setop serangan mereka dan meminta ganti rugi namun belum ditentukan nilainya.   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya