62 Persen Pengguna IG Jelajah Stories, Bukti Video Makin Tren
VIVA – Tren konten video diperkirakan masih akan terus berlanjut tahun depan. Bahkan tahun ini peningkatannya tumbuh cukup signifikan. Salah satu buktinya adalah 62 persen pengguna Instagram melakukan jelajah konten melalui stories ketimbang feed.
Data ini diungkap dalam seminar Mobvista Video Revolution di Jakarta, beberapa waktu lalu. Dalam keterangan resminya, Mobvista menyebut jika hanya 38 persen yang menjelajah reguler Instagram feed.
“Platform video singkat seperti YouTube, Instagram dan Facebook Stories, WhatsApp Status, serta TikTok menjadi semakin populer di Indonesia. Sebagai negara terpadat keempat di dunia yang terus mengalami pertumbuhan teknologi, Indonesia diproyeksikan menjadi kontributor besar bagi milyaran pengguna internet berikutnya dengan generasi baru yang akan online melalui smartphone,” ujar Vivi Wang, selaku Business Development Director Mobvista Asia Tenggara.
Indonesia sendiri, kata Vivi, merupakan negara terkemuka keempat di dunia dalam hal pengguna aktif Instagram dan TikTok bulanan. Jika melihat populasi penduduk, dan penggunaan ponsel secara aktif, ini merupakan peluang emas bagi brand dan marketer.
“Konten video singkat adalah tren yang meningkat di tahun 2019, berkat perkembangan teknologi dan peningkatan aksesibilitas di semua platform. Seperti platform sosial yang populer di Indonesia seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan TikTok sekarang mendukung dan mempermudah para pembuat konten video,” ujar Vivi.
Vivi memberikan beberapa tips untuk brand menciptakan video singkat. Selain menggunakan platform yang lebih mudah diakses, dan banyaknya pengguna yang menciptakan konten video sebagai pertimbangan memilih platform.
“Brand harus mampu menyediakan konten video yang bermakna dan personal kepada konsumen guna memenangkan persaingan. Narasi juga harus dikomunikasikan melalui strategi konten video yang tepat. Bagi advertiser, hal ini berarti memastikan pengalaman brand yang seutuhnya untuk customer di setiap touch point dan setiap channel yang digunakan.” jelasnya.
Tidak hanya untuk mempersonalisasi identitas brand, namun juga menghubungkan audience dan brand secara emosional dengan cara mengaitkan konten dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka.
“Kuncinya adalah membuat visualisasi menarik dengan alur cerita yang memikat dan menarik perhatian konsumen dalam bentuk short form video,” papar Vivi.