Migrasi Afrika ke Eropa, Ternyata Moyang Manusia Lewat Mediterania
- Flickr/Random_fotos
VIVA – Sebuah penelitian menemukan nenek moyang menggunakan banyak rute untuk berpindah dari Afrika ke Eropa. Perlintasan Mediterania ternyata jadi tempat populer saat itu.
Di Naxos, Yunani, para peneliti menemukan bukti Neanderthal dan manusia purba pernah tinggal dan berpindah melalui Mediterania.
"Hingga saat ini, bagian dunia ini dipandang tidak relevan dengan studi manusia purba namun hasilnya memaksa kami untuk benar-benar memikirkan kembali sejarah kepulauan Mediterania," kata profesor Antropologi Universitas McMaster, Kanada, Tristan Carter dalam pernyataannya, dilansir laman UPI, Jumat 18 Oktober 2019.
Fosil menunjukkan para pemburu-pengumpul di Zaman Batu membuat jalan mereka ke Eropa sejak satu juta tahun lalu. Bukti awal kehadiran manusia di Mediterania adalah sekitar 9000 tahun lalu.
Peneliti berasumsi, para migran paling awal gagal pindah ke Eropa karena Laut Aegea yang memisahkan Turki modern dari Yunani. Sebagian besar pakar sepakat, manusia pertama yang melakukan perjalanan ke Eropa melalui Thrace, jembatan darat yang menghubungkan Turki utara dengan Balkan.
Namun terdapat temuan lainnya dengan analisis fosil hominin dan penggunaan alat batu. Para peneliti menganalisis sekitar 9000 artefak yang berumur 13 ribu dan 200 ribu tahun lalu. Hasilnya Neanderthal dan manusia purba melintas di Laut Aegea selama era Paleolitik Tengah.
Selama zaman es, Laut Aegea lebih rendah dari sekarang dan para peneliti memperkirakan itu membuat ada jembatan tanah alternatif di permukaan air secara berkala. Sumber daya pembuatan alat baru dan sumber daya air yang melimpah akan menjadi jalur Mediterania sangat populer saat itu.
"Saat memasuki wilayah ini populasi pra-Neanderthal akan dihadapkan pada lingkungan baru dan menantang dan hewan, tanaman dan penyakit yang berbeda, semuanya memerlukan strategi yang baru," kata Carter.