Luar Biasa Terniat, Pria Ini Koleksi 1000 Meteorit
- www.bbc.com/Graham Ensor
VIVA – Malam Natal 1965, langit di Barwell, sebuah desa di Leicestershire, Inggris menyala terang. Tapi itu bukan kembang api perayaan Natal lho, nyala terang itu ternyata ledakan meteorit berusia 4,5 miliar tahun.Â
Batu antariksa yang meledak itu pecah menjadi berkeping-keping. Bocah 9 tahun di kala itu, Graham Ensor menemukan pecahan meteorit Barwell.Â
Gara-gara menemukan pecahan meteorit itu, kehidupan Ensor menjadi berubah. Bocah tersebut penasaran dan makin tumbuh dewasa dia makin tertarik dengan batu antariksa.Â
Beranjak dewasa, Ensor makin menunjukkan passion-nya pada meteorit. Dia rela berkeliling dunia untuk berburu pecahan meteorit. Demi mendapatkan sisa batu antariksa itu, Ensor sampai mendatangi area terpencil dan terkering di dunia. Pria berumur 62 tahun itu sudah menjelajahi mulai Amerika Serikat, Australia sampai Timur Tengah, demi berburu pecahan meteorit. Wow!
Penjelajahannya itu tak sia-sia. Ensor mengaku salah satu perburuan yang paling fenomenal yakni saat dia menemukan serpihan meteorit di area Dhofar, Oman pada 2010.Â
"Saya sudah berkelana bermil-mil tapi tidak ada tanda menemukan (meterorit) Dan saat kendaraan saya selip, tak diduga tak jauh dari lokasi ini ada batu hitam. Ternyata itu luar biasa, meteorit yang sangat spesial," jelasnya.Â
Ensor mengungkapkan, dalam pemeriksaan terungkap batu hitam meteorit itu terbentuk pada awal pembentukan Tata Surya. Dia mengatakan, begitu menemukan ada batu hitam aneh tersebut, dia mengambilnya. Dan ternyata meteorit itu telah terkubur ribuan tahun dan terbentuk sebelum planet lain.Â
"Meteorit ini adalah momen yang luar biasa dan mendebarkan. Ada sesuatu yang mendebarkan dan indah dari gurun. Kamu bakal merasa kembali ke masa kuno dan membuatmu sadar betapa kecilnya kamu. Menemukan batuan yang telah melalui perjalanan miliaran mil di dasar gurun adalah luar biasa," ujarnya.
Namun demikian, perburuannya mencari meteorit ada juga nggak enaknya. Ensor menuturkan banyak lokasi terbaik untuk menemukan meteorit kini berada 'di luar jangkauan' lho, maksudnya tidak bisa diakses. Beberapa karena dampak dari konflik politik dan situasi yang tidak aman.Â
Saat membawa meteorit dari Oman, bukanlah sesuatu yang mudah. Sebab nyawa taruhannya. Ensor mengungkapkan di Oman ada undang-undang yang akan menindak tegas bagi siapa saja yang menyelundupkan keluar dari negeri tersebut. Beberapa pemburu meteorit telah dipenjara di Oman. Belum lagi, lokasi gurun di Oman itu dekat dengan Yaman yang rawan dengan penculikan dan pembajak.Â
1000 meteorit
Saking seringnya berburu dan hobi banget, Ensor mengaku sampai setua ini sudah mengoleksi 1000 meteorit! Luar biasa ya guys.Â
Pria yang merupakan pensiunan dosen itu mengatakan, perburuannya juga termasuk saat meledaknya meteor Chelyabinsk di Rusia yang membuat geger dunia pada 2013.
Manusia 1000 meteorit ini juga mengklaim punya sampel batu dari bulan beratnya 1,3 kg yang ditemukan di Gurun Sahara. Kenapa dia yakin, karena fitur dari batu merah kuning itu mirip dengan sampel yang diambl kru Apollo 11 dari Bulan.Â
Ada yang menarik lagi. Berpuluh-puluh tahun setelah momen malam Natal 1965, sebuah fragmen berbobot 136 gram dari meteor Barwell yang tak dirawat tercium oleh telinga Ensor.Â
Pria ini pun langsung mendatangi keluarga yang menyimpan tapi tak merawat fragmen batu antariksa tersebut. Ternyata pada 1965, teknisi Ernie Wright menemukan fragmen itu membentur atap pabrik kaus kami.Â
Fragmen itu di bawa pulang Wright dan ditunjukkan ke istrinya. Tapi istrinya takut radioaktif sehingga Wright menaruhnya di kotak. Ternyata setelah berpuluh-puluh tahun, fragmen itu ada di garasi keluarga. Putra Ernie, Philip Wright baru menunjukkan fragmen itu kepada Ensor pada 2013.Â
Ensor pun membelinya tanpa pikir panjang. Nambah lagi koleksinya.Â
Naluri pemburu Ensor membawanya datang ke lokasi tersebut. Ensor sampai nego guys ke dua keluarga untuk membeli sampel meteorit tersebut. Terniat memang.
Godaan materi menguji kesetiaan Ensor pada meteorit koleksinya. Pada 2009, sekitar 900 gram sampel meteorit Barwell berhasil dilelang mencapai 8 ribu poundsterling. Nah Ensor tak tergoda untuk menjual sampel meteorit yang ia temukan saat masih belia. Dia lebih memilih mengoleksi batuan antariksa itu dibanding menjualnya demi uang.Â
Menariknya, Ensor rela meminjamkan sampel mateorit miliknya kepada kolega di Open University untuk dianalisis. Salah satu temannya yakni ahli planet dan keantariksaan, Richard Greenwood.Â
Passion Ensor mendapat acungan jempol dari temannya tersebut.Â
"Koleksi Ensor adalah sangat banyak untuk kelas kolektor individual. Mungkin terbanyak di Inggris. Cara dia berburu material mateorit ini dengan cepat menjadi nilai saintifik dan menarik perhatian ilmuwan," ujar Greenwood. Â Â
 Â
 Â