Rasis soal Frasa Aceh dan Melayu, Ini Penjelasan Google
- Instagram/@joannade_
VIVA – Raksasa teknologi Google mendapat protes keras dari Forum Masyarakat Melayu dan Aceh. Gara-garanya guys, hasil Google Translate yang diskriminatif pada frasa 'Aceh' dan 'Melayu', di aplikasi penerjemahan itu frasa tersebut mengandung kata diskriminasi dan berbau rasis.
Dalam keterangannya, Google Indonesia mengakui ada kesalahan penerjemahan pada produk Google Translate dan berjanji akan segera mengerjakan perbaikan.
"Kami telah menyadari bahwa ada kesalahan terjemahan. Kami meminta maaf kepada siapa saja yang merasa tidak nyaman oleh terjemahan ini," ujar Communication Manager Google Indonesia, Feliciana Wienathan dalam keterangan resmi, Rabu 16 Oktober 2019.
Saat ini Goolgle mendalami protes dari forum tersebut dan siap segera memperbaiki kesalahan penerjemahan tersebut.
Dikutip dari surat terbuka itu, Rabu 16 Oktober 2019 forum orang Aceh tersebut mengungkapkan ada sejumlah suku kata yang artinya diskriminatif. Beberapa contoh yang dimaksud adalah suku kata 'anak melayu' dari bahasa Jawa ke Indonesia diartikan 'bajingan', dan 'wong melayu' yang berarti 'orang-orang curang'.
Kesalahan juga ditemukan pada frasa 'anak melayu' jika diartikan dari Jawa ke Melayu berarti 'anak lelaki jalang'. Kemudian kata 'wong melayu' diartikan Google sebagai 'orang menipu'.
Kemudian pada pengaturan bahasa Jawa ke Indonesia, Melayu dan Inggris, frasa 'anak aceh' diartikan sebagai 'bajingan', 'anak lelaki jalang' dan 'son of a bitch'. Kemudian 'pria aceh' sebagai 'dasar brengsek', 'apa jerk' dan 'what a jerk'.
Ditemukan juga, frasa 'baju aceh' diterjemahkan sebagai 'kaus kaki' dan 'pakaian aceh' sebagai 'pakaian sampah' dan dalam bahasa Inggris diartikan 'rubbish clothes'.