Google Tuai Kontroversi, Siapa Wajahnya Mau di Scan dapat Rp70 Ribu
- Instagram/@phonedesaigner
VIVA – Google menuai kontroversi atas penelitian yang dilakukannya. Raksasa teknologi Amerika Serikat ini menjanjikan sertifikat dengan hadiah sebesar US$5 atau Rp70 ribu kepada responden di negeri Paman Sam.
Hadiah itu sebagai imbalan karena mereka telah mengizinkan perusahaan melakukan pemindaian wajah (face recognition).
Dikutip dari situs The Verge, Senin, 7 Oktober 2019, dilaporkan ada salah satu agen menargetkan tunawisma di Atlanta dan menipu para mahasiswa untuk berpartisipasi dan berpura-pura bahwa mereka hanya sedang melakukan pengujian aplikasi baru.
Padahal, pengujian tersebut bertujuan untuk melakukan uji coba ponsel terbaru yang akan mereka rilis, Google Pixel 4. Google ingin ponsel anyarnya bisa mengenali beragam wajah agar tidak bias terhadap orang-orang yang memiliki perbedaan ras.
Tak ayal, mereka mengaku segera menghentikan program tersebut, dan membuka penyelidikan. Namun, penyelidikan itu sepertinya tidak menargetkan per individu, melainkan kontraktor dari Randstad.
Perusahaan diketahui menyewa kontraktor untuk penelitian. Padahal mereka mengarahkan peneliti untuk bersikap transparan dengan partisipan bahwa akan ada pemindaian wajah.
"Kami menanggapi klaim ini dengan serius dan menyelidiki mereka. Tuduhan tentang persetujuan merupakan pelanggaran terhadap persyaratan kami untuk studi penelitian sukarela dan pelatihan yang kami sediakan," kata Google.
Pengacara Kota Atlanta, Nina Hickson, sebelumnya diketahui mengirim email tentang peristiwa ini, dan mengatakan bahwa para tunawisma di sana telah dieksploitasi untuk kepentingan komersial perusahaan dan itu sangat mengkhawatirkan.