Jangan Sembarangan Biarkan Gojek Mengaspal di Malaysia
- VIVA/Misrohatun Hasanah
VIVA – Rencana Gojek masuk ke pasar Malaysia mendapat respons defensif dari UMNO Youth, divisi pemuda partai politik populer Malaysia tersebut. UMNO Youth mengingatkan kepada pemerintah Negeri Jiran untuk tidak gegabah memberikan izin layanan Gojek mengaspal di Malaysia.Â
Direktur Strategi UMNO Youth, Wan Agyl Wan Hassan mengatakan sebaiknya pemerintah menimbang betul pro dan kontra respons rakyat Malaysia atas rencana masuknya Gojek ke Malaysia. Tokoh pemuda UMNO itu menimbang soal jaminan keselamatan bertransportasi.Â
"Pekerjaan pemerintah tak cuma memenuhi kebutuhan transportasi umum saja tapi untuk memastikan keselamatan masyarakat," ujar Wan Agyl dikutip dari Free Malaysia Today, Jumat 4 Oktober 2019.Â
Wan Agyl menuturkan, sebelum menerima Gojek, pemerintah Malaysia mesti menimbang bagaimana jika ada kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dan moda transportasi lain.Â
"Sebab orang-orang yang berkendara di sepeda motor yang bakal terluka serius," dalih Wan Agyl yang pernah mengepalai unit Komisi Angkutan Umum Darat tersebut.Â
Selain itu, dia mengatakan, jika pemerintah Malaysia dengan mudah memberi ‘lampu hijau’ kepada Gojek, dia khawatir jika nanti ada masalah di kemudian hari bakal susah penanganannya.Â
"Jika kita membiarkan Gojek masuk, tak ada jalan untuk kembali. Sebelum kita menyadarinya, itu akan menyatu dengan ekosistem jalan kita," tegasnya.
Wan Agyl menuturkan, imbauan soal keselamatan bertransportasi itu bukan cuma omong kosong belaka. Data menunjukkan ada banyak korban yang melibatkan pengguna sepeda motor.
"Sebagai ahli transportasi saya tak melihat upaya bagaimana kita bisa mengurangi jumlahnya (kecelakaan)" jelasnya. Â
Namun demikian, ada ahli transportasi lain di Malaysia memandang positif rencana masuknya Gojek ke Malaysia. Misalnya pakar bernama Goh Bok Yen, berpandangan Gojek menjadi solusi realistis untuk kebutuhan transportasi umum di Malaysia.Â
Kementerian Transportasi Malaysia belum lama ini menggelar survei opini publik atas kemungkinan masuknya layanan ojek online. Namun hasil dari survei itu belum dirilis.