#BebaskanDandhy Mahasiswa, Oposisi sampai Seniman Bersatu

Solidaritas atas penangkapan jurnalis senior Dandhy Laksono
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Publik Tanah Air heboh dengan penjemputan petugas Polda Metro Jaya kepada jurnalis cum aktivis Dandhy Dwi Lkasono pada Kamis malam 26 September 2019. Dia ditetapkan sebagai tersangka ujaran kebencian menyusul cuitannya soal Papua beberapa waktu lalu. 

Meski tidak ditahan dan dilepaskan pada Jumat pagi 27 September 2019, Dandhy tetap menyandang tersangka ujaran kebencian. Publik pun bereaksi mendukung Dandhy, lahirlah tagar #BebaskanDandhy di media sosial dan Twitter. Sepanjang malam sampai berganti hari, tagar ini mengalir deras di media sosial. Dukungan Dandhy untuk dibebaskan cepat viral oleh para akun-akun aktivis dan akun influencer. 

Kami mengambil data dari analisis percakapan media sosial Drone Emprit Academic yang diselenggarakan Universitas Islam Indonesia (UII), untuk menunjukkan bagaimana lahirnya tagar #BebaskanDandhy bermula.

Awal mula lahirnya tagar

Pada Kamis tengah malam 26 September 2019 sudah muncul mention dengan tagar #BebaskanDandhy beberapa saat usai kabar penangkapan Dandhy beredar. Drone Emprit Academic menunjukkan, pada Kamis tengah malam sudah muncul 18 mention dengan tagar tersebut. 

Salah satu akun Twitter yang awalnya menginformasikan penangkapan Dandhy dan melahirkan tagar #BebaskanDandhy adalah akun @JDAgraria. Akun ini mencuit momen penangkapan itu pada pukul 23.45 WIB. 

Cuitan ini dengan cepat di-retweet beberapa akun dan membuat akun lainnya mencuit dengan mention tagar #BebaskanDandhy, di antaranya akun @wawan1963, @mazzini_giusepe dan lainnya.

Berganti hari, mention #BebaskanDandhy makin viral. Jumat pagi sampai siang, tercatat menurut data Drone Emprit Academic, total mention #BebaskanDandhy mencapai lebih dari 25 ribu lebih mention sampai berita ini kami buat. 

Publik tidak suka

Penangkapan Dandhy ini membuat publik terhenyak dan tak habis pikir dengan tindakan penegak hukum. Drone Emprit Academic menunjukkan, dari total mention tagar #BebaskanDandhy tersebut, 23.696 mention (92 persen) yang bersentimen negatif dan 1.949 mention (8 persen) tagar tersebut yang bernada positif. 

Artinya dari data tersebut, publik menilai penangkapan Dandhy itu buruk dan preseden bagi kebebasan berpendapat di Indonesia.

Satu kluster

Dari peta sosial network analysis Drone Emprit, terlihat tagar #BebaskanDandhy menghasilkan satu kluster besar yang hampir semuanya mengkritik penindakan petugas kepolisian kepada pembuat film dokumenter Sexy Killer tersebut. 

Bersama Cegah Kekerasan, Kampanye Sosial Dunia Tanpa Luka Menjadi Inspirasi

Dukungan pembebasan Dandhy terlihat dari beberapa akun yang mendapat respons yang tinggi. Salah satunya ada akun dari Presiden BEM UGM, M Atiatul Muqtadir dengan nama akun @fathuurr_ serta @mazzini_guisepe. 

Drone Emprit Academic menunjukkan, cuitan dari kedua akun itu banyak di-share oleh warganet. Menunjukkan kekuatan ikon mahasiswa juga turut berjuang mendukung Dandhy.

Meriahnya Perayaan Ulang Tahun VIVA ke-16 dengan Tema 'Big Opportunity'

Mahasiswa, seniman sampai sastrawan

Jenderal Kepala Pasukan Perang Khusus Korsel Ditangkap Terkait Darurat Militer yang Gagal

Akun lain yang mengamplifikasi dukungan pada tagar #BebaskanDandhy yaitu cuitan aktivis internet @DamarJuniarto, dan jangan lupakan dukungan dari seniman @sudjiwotedjo, akun sastrawan @Puthutea dan politikus PKS @MardaniAliSera. Dari pola peta retweet ini terlihat semua mendukung Dandhy. Akun-akun tersebut menjadi influencer tagar #BebaskanDandhy.

Narasi dukungan

Bagaimana narasi dukungan kepada Dandhy? kamu bisa lihat dari cuitan-cuitan mereka. Terlihat keresahan mereka dengan penangkapan dan penetapan Dandhy sebagai tersangka.

 

Tagar lain

Selain #BebaskanDandhy, cuitan di Twitter juga me-mention tagar lain yang bernada dukungan pada Dandhy dan kebebasan berpendapat serta nilai-nilai reformasi. Berikut ini tagar-tagar lainnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya