Negeri Tetangga Indonesia Siap Ekspedisi ke Bulan dan Mars Lho
- wartaekonomi
Pemerintah Australia akan berkolaborasi dengan NASA dalam misi penjelajahan ruang angkasa menuju Mars dan Bulan dalam program bernama Artemis. Negeri Kangguru bahkan rela menggelontorkan ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS).
Di bawah kemitraan itu, NASA berharap perusahaan dan ilmuwan Australia dapat berkontribusi dalam hal robotika, otomatisasi, manajemen aset jarak jauh, dan bidang terkait lainnya.
"Kami menghabiskan US$150 juta (sekitar Rp2,1 triliun) untuk kolaborasi tersebut," aku Perdana Menteri , Scott Morrison, sebagaimana dilansir dari EndGadget, Senin (23/9/2019).
Badan Antarika Australia akan menggunakan anggaran itu untuk menumbuhkan ide-ide baru, serta menciptakan pekerjaan yang memerlukan keterampilan teknologi tinggi sehingga dapat mendorong bisnis di Australia menjadi mitra dalam melengkapi misi NASA.
Ia menambahkan, "Artemis merupakan salah satu dari misi itu, bersama dengan proyek luar angkasa NASA lain, seperti 2020."
Namun, belum dipastikan kalau dukungan Australia dapat menyokong pengiriman astronot NASA ke Bulan pada 2024 mendatang. Sebab, tujuan itu sangat ambisius, sampai-sampai lembaga itu sendiri tidak yakin apakah dapat mencapainya atau tidak.
Yang pasti, Pemerintah AS ingin hal itu terjadi walaupun banyak risikonya, menurut keterangan Administrator Asosiasi NASA, Ken Bowesox.