Hindari Kejahatan Siber Lewat Media Sosial dengan 7 Cara Ini

Ilustrasi aktivitas di media sosial.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kejahatan kriminal lewat media sosial nampaknya jadi sering terjadi. Ini juga yang membuat banyak pekerjaan rumah bagi pihak berwenang di dunia siber Indonesia.

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

“Penipuan di media sosial menargetkan orang-orang dari semua latar belakang, usia, dan tingkat pendapatan. Tidak ada satu kelompok orang yang lebih cenderung menjadi korban penipuan, semua orang mungkin rentan terhadap penipuan pada suatu waktu," kata IT Security Consultan PT Prosperita ESET Indonesia, Yudhi Kukuh dalam pernyataannya, Senin, 23 September 2019.

Dia mengatakan, penipuan berhasil karena terlihat nyata dan juga membuat orang lengah. Scammer juga terlihat semakin pintar dengan pemanfaatan teknologi, produk atau pun layanan baru dan peristiwa besar untuk membuat cerita yang bisa dipercaya meyakinkan banyak orang agar bisa mendapatkan uang atau informasi pribadi secara detail.

Pentingnya Akses Informasi tentang Inovasi Produk Bebas Asap bagi Perokok Dewasa

ESET sendiri memberikan tujuh saran untuk berhati-hati menghadapi ancaman siber lewat media sosial.

Pertama, hati-hati dengan informasi yang dibagikan. Penipu bisa menggunakan informasi dan juga gambar untuk membuat identitas palsu atau pun menargetkan pemilik informasi untuk ditipu.

Viral! Penipuan Berkedok Video Call Pakai Wajah Baim Wong Telpon Orang Kantor Kejaksaan, Warganet: Salah Sasaran

Kedua, lihat pengaturan privasi dan keamanan di media sosial. Jika menggunakan media sosial seperti Facebook, berhati-hatilah dengan siapa yang terhubung dan juga pelajari cara menggunakan pengaturan privasi dan keamanan untuk memastikan tetap aman.

Ketiga, berhati-hati saat berurusan dengan kontak yang tidak dikenal. Kontak itu bisa melalui telepon, surat, email, kontak langsung atau pun di situs jejaring sosial. Tetap waspada dan pertimbangkan kemungkinan bahwa pendekatan tersebut bagian dari scam.

Keempat, anda harus tahu dengan siapa berhadapan. Anda harus mau meluangkan waktu untuk melakukan riset dengan seseorang yang tidak diyakini legitimasi bisnisnya.

Kelima, jangan pernah membuka teks yang mencurigakan, pop-up windows ataupun link tautan. Langsung hapus jika tidak yakin termasuk verifikasi orang yang mengontaknya.

Keenam, gunakan kata sandi dan jangan berbagi akses dengan orang lain. Selain itu, selalui perbarui keamanan perangkat lunak dan buatlah cadangan data. Untuk Wifi, lindungilah dengan password dan hindari penggunaan komputer umum serta hotspot untuk akses perbankan atau memberikan informasi online.

Ketujuh, ingatlah untuk berhati-hati saat berbelanja online dan waspada dengan penawaran yang diberikan. Jangan juga memberikan uang, detail kartu kredit dan akun online, serta dokumen pribadi kepada siapapun.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya