WhatsApp 'Haram' di Negara-negara Ini, Jangan Kaget Alasannya

Aplikasi chatting WhatsApp memiliki fitur untuk merahasiakan pesan
Sumber :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

VIVA – Meski WhatsApp menjadi aplikasi pesan instan paling populer, namun beberapa negara rupanya melarang platform komunikasi dengan 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia ini.

Gila, Tentara Korut Dieksekusi Mati Komandannya Sendiri dalam Perang di Rusia

Alasan utama di balik pembatasan komunikasi tersebut adalah kekhawatiran atas keamanan nasional, selain membantu mendukung perusahaan telekomunikasi lokal.

Negara mana sajakah yang memblokir WhatsApp? Dikutip dari Express, Rabu, 17 September 2019, berikut ini di antaranya. 

Indonesia Dapat 'Lampu Hijau' Jadi Negara Mitra BRICS

China
WhatsApp telah diblokir oleh pemerintah Cina selama kampanye politik karena fitur enkripsi aplikasi obrolan yang kuat.

Pemerintah Cina menyensor konten, terutama karena alasan politik, tetapi juga untuk mempertahankan kontrolnya atas penduduk.

Tak Ada Jadwal Latihan Gabungan, 3 Kapal Perang China Masuk Tanjung Priok

Korea Utara
Kepemimpinan diktator Kim Jong Un mengontrol internet di negara ini, termasuk membatasi WhatsApp. Sensor di Korea Utara termasuk di antara yang paling ekstrem di dunia.

Kuba
Di Kuba, hanya politisi, jurnalis, dan mahasiswa terpilih yang secara hukum memenuhi syarat untuk mengakses internet dan platform sosial seperti WhatsApp. Negara ini juga menduduki peringkat rendah dalam Indeks Kebebasan Pers.

Alasan mengejutkan yang dikutip bukan masalah politik, tetapi tingginya biaya penggunaan internet yang dikatakan melebihi gaji rata-rata penduduk Kuba.

Iran
Pemblokiran WhatsApp di Iran tidak banyak alasan, tetapi kemungkinan besar karena masalah keamanan dan sensor.

Suriah
Sensor internet di Suriah sangat luas, dengan negara yang dilanda perang itu melarang situs web karena alasan politik dan menangkap orang yang mengaksesnya.

Selain WhatsApp, Suriah juga memblokir situs-situs seperti YouTube dan Facebook.

Arab Saudi
Alasan pelarangan WhatsApp di Arab Saudi diduga karena mendukung promosi penyedia layanan telekomunikasi lokal.

Arab Saudi juga memiliki sejarah menyambut penduduk dari negara-negara termasuk India, Pakistan, Bangladesh yang sering menggunakan WhatsApp untuk terhubung dengan keluarga dan teman-teman mereka, yang mengakibatkan hilangnya keuntungan bagi perusahaan telekomunikasi lokal UEA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya