Realme Akan Rilis Ponsel Empat Kamera di Indonesia, Bikin Kepo
- VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah
VIVA – Vendor smartphone Realme yang usianya diketahui belum genap satu tahun di Indonesia ini kabarnya berhasil menjadi top five smartphone brand di Indonesia.
Menurut data Counterpoint, penjualannya tumbuh enam persen year-on-year (YoY) pada kuartal II 2019.
Data lainnya datang dari Canalys yang mengatakan Realme tidak hanya sebagai top five, melainkan juga memiliki pangsa pasar terbesar, tujuh persen dalam waktu kurang dari satu tahun.
"Kita memiliki filosofi 'Dare to Leap' yang didukung dengan tiga pilar yaitu performa, desain, dan kualitas," ujar Public Relation Manager Realme Indonesia, Krisva Angnieszca di Ancol, Jakarta Utara, Selasa, 10 September 2019.
Ada juga data dari IDC Mobile Phone Tracker pada kuartal II 2019, yang menyebutkan Realme berhasil tumbuh pesat dan mendominasi pasar Indonesia. Awal tahun ini, pangsa pasarnya mencapai 1,4 persen dan saat ini naik menjadi 6,1 persen.
"Kami juga telah menghasilkan riset yang dilakukan tim penelitian dan pengembangan. Katanya banyak masyarakat yang ingin memiliki ponsel dengan berbagai skenario, makanya kita kembangkan ponsel dengan empat kamera atau quad camera," katanya.
Krisva belum mau bicara banyak tentang ponsel yang ia janjikan itu. Tapi dapat dipastikan bahwa itu adalah Realme 5 dan Realme 5 Pro yang sebentar lagi akan dirilis untuk pasar Tanah Air.
Empat kamera yang tersemat di sana terdiri dari lensa utama, super sudut lebar, lensa ultra-makro dan lensa portrait. Ia mengklaim anak muda atau milenial nantinya akan mahir mengambil foto bak profesional hanya dengan mengandalkan kamera.
"Realme quad camera akan hadir untuk semua segmen. Melalui konfigurasi empat kamera, kami siap menjadi trendsetter, menetapkan standard baru untuk fotografi smartphone dalam waktu dekat," ujarnya.
Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong
Bursa Asia-Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan pasar akhir pekan, Jumat (22/11/2024). Data inflasi Jepang yang melampaui ekspektasj pasar menjadi sentimen positif.
