Kecerdasan Buatan Bisa Hapus Gambar Porno di Twitter

Logo Twitter.
Sumber :
  • Instagram/@abdd.eyez

VIVA – Seorang pengguna Twitter perempuan bernama Kelsey Bressler sedang mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mendeteksi dan menghapus gambar porno dalam pesan pribadi di Twitter-nya.

Gibran Rencanakan Sekolah AI Pertama di Indonesia, Perusahaan Amerika Siap Bantu

Hal ini karena pengalaman pribadi Bressler yang sering menerima gambar porno seperti alat vital maupun foto telanjang laki-laki di media sosial besutan Jack Dorsey tersebut.

Dilansir dari situs Mirror, Selasa, 10 September 2019, Bressler mengaku ketika pengguna Twitter menerima foto tanpa diminta, rasanya seperti tidak sopan dan dianggap sebagai sebuah pelanggaran.

Wakil Mendagri Sebut AI Dahsyat tapi Harus Bijaksana untuk Menggunakannya

"Ini seperti menyorotkan lampu senter ke muka orang di jalan. Kamu tidak memberi mereka kesempatan untuk menyetujui. Kamu memaksa mereka menerima gambar dan itu adalah sebuah masalah," katanya.

Untuk menguji sistemnya ini, Bressler membuat akun baru dengan nama @showMeYourD. Akun itu mengundang para pria mengirim foto telanjangnya untuk kebutuhan eksperimen. Sampai saat ini sudah ada ratusan peserta yang bersedia mengirim foto ke akun tersebut.

Kun Wardana Ungkap Solusi Atasi Banjir di Jakarta, Pakai AI di Waduk

Namun demikian, AI sempat terkecoh dengan beberapa gambar yang agak kompleks. Beberapa di antaranya adalah kiriman dari seorang pengguna yang mengenakan sangkar di alat kelaminnya atau penis yang tertutup glitter. Akan tetapi akhirnya sistem berhasil mendeteksinya.

"Saya melihat masalah ini muncul di beranda saya hampir setiap hari. Twitter belum menunjukan bahwa mereka cukup peduli untuk menemukan solusi," ujar dia.

Bressler berpendapat teknologi yang dibuat ini bisa selesai dalam tempo harian, mengapa perusahaan media sosial besar belum bisa menemukan cara untuk menangkalnya. Banyak juga yang berpendapat agar ia tidak lagi mendapat pesan seperti itu, adalah dengan memprivat pesan.

"Tapi kita tidak harus menutup diri terhadap dunia karena beberapa orang tidak tahu bagaimana harus bersikap," katanya. Setelah proyeknya selesai, Bressler ingin mendekati platform dengan harapan sistem itu bisa diimplementasi di situsnya.

Matana University menggelar wisuda ke-6 sekaligus merayakan Dies Natalis ke-10.

Tantangan Penggunaan Kecerdasan Buatan di Dunia Pendidikan

Kehadiran Kecerdasan Buatan (AI) memberikan kemudahan dalam segala hal. Namun saat merambah ranah akademis, maka hal ini harus digunakan dengan penuh bertanggungjawab.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024