Bukalapak PHK Karyawan? Kirain Adem Ayem
- Dok. VIVA/ Novina
VIVA – Kabar mengejutkan datang dari e-commerce yang sudah berstatus unicorn, Bukalapak. Startup yang masih terasa lokalnya itu dikabarkan telah ‘merumahkan’ sebagian karyawannya. Kabarnya, lebih dari setengah dari total karyawan BL yang terkena program ini.
Seorang sumber VIVA.co.id yang terkena pemutusan hubungan kerja di BL menyebutkan jika dari divisi yang ditempatinya kini hanya tersisa sebagian dari awalnya hampir ratusan orang.
“Ya, biasa katanya efisiensi. Orang taunya adem ayem aja, itu kan keliatannya doang,” kata sumber tersebut.
Sumber lain menyebutkan jika perampingan ini dilakukan agar Bukalapak ingin menjadi startup yang pertama memiliki profit, tak melulu bakar uang. Banyak divisi yang dianggap tak berpotensi profit, sedangkan Bukalapak ingin memulai monetisasi di banyak divisi.
Sayangnya, sampai saat ini pihak manajemen Bukalapak belum memberikan respons maupun konfirmasi terkait hal ini. Kami masih terus berusaha menghubungi pihak Bukalapak.
Bukalapak merupakan satu dari empat besar startup yang memiliki gelar unicorn di Indonesia. Bersama dengan Gojek, Tokopedia, dan Traveloka, value perusahaan eCommerce itu telah melebihi US$1 miliar.
Gelar tersebut didapatkan Bukalapak pada tahun 2017 lalu. Awal tahun ini pendiri Bukalapak, Achmad Zaky mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan Bukalapak naik kelas menjadi Decacorn.
Perusahaan tersebut didirikan Achmad Zaky pada tahun 2010 lalu.
Saat itu Bukalapak juga mendapatkan pendanaan dari Batavia incubator, IMJ Investment, dan Emtek Group.
Hingga saat ini tercatat Bukalapak memiliki lebih dari 4 juta pelapak di seluruh Indonesia.
Bukalapak juga pernah mengaku mendapat pendanaan dari perusahaan Korea, Naver dan Mirae Asset.