Makin Canggih, Kampanye Presiden RI Bisa Pakai Hologram
VIVA – Operator telekomunikasi Tri Indonesia baru saja menggelar uji coba jaringan 5G di Institusi Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Dalam program itu hadir juga Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, namun melalui teknologi hologram.
Teknologi hologram yang digunakan pada acara tersebut mengandalkan jaringan 5G dan dilakukan secara realtime. Dengan teknologi baru ini, figur hologram yang tampil tidak mengalami delay atau lambat karena kecepatannya 100 kali lipat lebih unggul dibanding 4G.
"Saya meletakkan harapan terhadap 5G, khususnya untuk tahun 2024. Saat itu kita akan melakukan pemilihan presiden, kita bisa manfaatkan hologram ini," katanya melalui video streaming, Kamis, 5 September 2019.
Lebih lanjut, dijelaskan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail, ke depannya jika ada calon presiden dan wakil presiden yang hendak melakukan kampanye di pelosok, tidak lagi perlu datang jauh ke sana.
"Orangnya enggak bisa hadir, tapi fisiknya bisa terlihat. Bisa digunakan untuk calon presiden atau calon gubernur yang mau kampanye. Dibuatkan hologramnya, jadi seolah-olah hadir," katanya di Surabaya.
Ismail menjelaskan, biaya untuk teknologi hologram tidaklah mahal. Tapi syaratnya harus menggunakan 5G agar biaya transfer datanya lebih terjangkau. Ismail juga bicara tentang hologram yang bisa digunakan untuk belajar-mengajar.
Misalnya, saat dosen sedang berada jauh dari kampus, maka mereka bisa melakukan teleconference secara realtime. Teknologi 5G memiliki latensi yang tinggi, sehinga seolah-olah mereka sedang berada di dalam kelas.