Catat, 7 Ciri Penipuan Online dengan Meminta Selfie Bareng KTP

Ilustrasi belanja online
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sejumlah layanan online melakukan verifikasi data dengan meminta pengguna untuk selfie sambil menunjukkan kartu identitas diri. Cara ini dianggap lebih efisien daripada harus pergi langsung ke kantor layanan online tersebut. 

Sisi Gelap Transformasi Digital

Namun bukan hanya layanan online sah yang melakukan verifikasi model ini. Sejumlah pelaku phisher juga menggunakan cara yang sama, ini dilakukan agar mereka bisa membuat akun atas nama pengguna dan melakukan pencucian uang saat pertukaran mata uang kripto. 

Kaspersky, dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 September 2019, memberikan 7 ciri-ciri mencurigakan dari penipuan online yang meminta verifikasi selfie dengan data diri. 

Kemenkominfo Terima 572 Ribu Aduan soal Penipuan Online

Eror dan salah ketik

Jika ada email masuk yang meminta selfie dengan identitas diri, sebaiknya dibaca baik-baik. Patut curiga jika isi email dan formulir entri data tidak tertulis dengan baik. 

OJK Ungkap Progres Pembentukan Satgas Anti Scam Center

Alamat pengirim mencurigakan

Biasanya pesan yang masuk akan menggunakan alamat resmi. Namun pesan penipuan sering datang dari alamat pada layanan email gratis ataupun perusahaan tanpa afiliasi. 

Domain tidak sesuai 

Perlu diperhatikan juga soal domain. Walaupun alamat pengirim seperti sah, namun perhatikan situs yang ditautkan berlokasi pada domain tidak sah atau tidak terkait. 

Pada beberapa kasus, alamatnya bisa sangat mirip namun ada sedikit perbedaan. Misalnya pesan diduga dari Linkedin tapi meminta pengguna mengunggah foto ke Dropbox. 

Batas waktu

Email penipu ini biasanya mendesak penerima untuk melakukan verifikasi secepat mungkin. Misalnya mengklaim tautan akan kedaluwarsa dalam 24 jam. 

Para pelaku sering menggunakan cara ini agar ada rasa urgensi yang menyebabkan banyak orang bertindak tanpa berpikir. 

Kembali meminta informasi yang telah diberikan

Harap berhati-hati jika informasi yang diminta sudah diberikan saat registrasi sebelumnya. 

Menuntut

Untuk situs resmi, fitur keamanan akan diberikan beberapa pilihan. Pilihan ini juga terdapat dalam situs web bukan email. Namun pelaku akan membuat satu tombol untuk mengunggah selfie, yang dibuat seperti tidak ada pilihan lagi. 

Tidak ada informasi lebih lanjut

Pengguna patut curiga jika informasi pada email tidak terlalu lengkap atau tidak ada sama sekali. Misalnya tidak ada detail soal layanan online itu di mesin pencarian Google. 
 

Ilustrasi penipuan di online

Penipuan Online Phishing dan Scam Marak, Masyarakat Diminta Waspada

Guna menghindari modus penipuan online, termasuk judi online yang kerap mengincar informasi pribadi pengguna internet, masyarakat diminta lebih waspada terhadap modus pen

img_title
VIVA.co.id
18 Oktober 2024