Ayah Anak Dibakar dan Terputusnya Riset Bumi Datar

Dana (kiri) dan ayahnya, Pupung (kanan)
Sumber :
  • Dokumen Flat Earth 101

VIVA – Pembunuhan sadis pada ayah dan anak, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili berusia 54 tahun dan anaknya M. Adi Pradana alias Dana berusia 23 tahun, yang kemudian dibakar di mobil, menjadi perhatian nasional. 

4 Langkah Klaim Saldo DANA Gratis Rp210 Ribu Hari Ini 27 November 2024, Buruan Cek di Sini!

Ayah anak tersebut dibunuh di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Jumat malam 23 Agustus 2019. Kemudian jenazah ayah anak itu dibakar di dalam mobil di Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu siang 25 Agustus 2019.

Ada beberapa fakta dari kedua korban yang dibunuh sadis tersebut. Ternyata ayah anak tersebut merupakan pendiri komunitas bumi datar, Flat Earth 101. Keduanya juga senang meriset tentang kebumidataran. 

3 Pria di Jaksel Todongkan Airsoft Gun Peras dan Rampas Iphone Korban, Pelaku Diteriaki Maling

Salah satu peneliti Flat Earth 101, Wahidin Amir mengungkapkan, ada yang belum tersampaikan dari Pupung dan Dana.

"Yang belum disampaikan (korban) adalah riset tentang gerhana dengan membuat eksperimen gerhana yang dalam teori bumi bola hanya 2 jam, tetapi di kenyataannya terjadi 5 jam," ujar Wahidin kepada VIVA.co.id, Rabu 28 Agustus 2019.  

Viral Juru Parkir Liar Lakukan Pelecehan Seksual dengan Memegang Dada Korban, Pelaku Akui Tak Takut Polisi

Wahidin mengungkapkan fakta lainnya, Dana yang masih usia muda ikut tertarik menyelami dunia bumi datar karena dorongan orang tuanya. "Dana terpengaruh oleh bapaknya," ujar Wahidin.

Di mata Wahidin, Dana merupakan sosok pemuda yang aktif dalam aktivitas di komunitas bumi datar.

Teringat dengan Dana, Wahidin mengaku menjadi ingat tur solonya ke daerah untuk mengonsolidasi komunitas bumi datar. Kebetulan pada tahun ini, rencananya komunitas bumi datar di Indonesia bakal menggelar konferensi Indonesia Flat Earth Conference (IFEC). 

"Tour solo ini bermaksud menemui ketua-ketua regional yang aktif di IFER (Indonesian Flat Earth Research), karena rencana tahun ini kami akan mengadakan conference IFEC," tutur Wahidin.

Baca kronologi lengkap kasus ayah anak dibakar di laman VIVAnews.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya