Pantas Tajir Melintir, Tencent Punya Bisnis yang Menggurita
- iMore
VIVA – Bisnis video game pada zaman dulu dirajai oleh Super Mario dan Nintendo. Tapi untuk saat ini posisi mereka sudah digeser oleh konglomerat asal Tiongkok, Tencent. Tencent memproduksi video game Fortnite, League of Legends (LoL) dan Call of Duty.
Ada beberapa tentang Tencent yang menarik untuk diulas. Seperti dirangkum dari Business Insider, Selasa, 27 Agustus 2019, berikut ini.Â
Bukan hanya perusahaan game
Ternyata Tencent bukan cuma bergerak di video game. Perusahaan ini dijalankan oleh salah satu pengusaha terkaya di China, Ma Huateng atau lebih dikenal dengan nama Pony Ma. Ia juga memiliki bisnis teknologi film.
Contoh filmnya adalah Men in Black International yang diproduksi oleh Tencent Pictures. Proyek mendatang ada Top Gun: Maverick, dan Terminator: Dark Fate.Â
Tak hanya itu, perusahaan juga menjalankan aplikasi WeChat dan pesan instan QQ yang keduanya memiliki lebih dari satu miliar pengguna.
Tencent pun turut berkontribusi dalam layanan musik, buku komik dan e-commerce. Karena bisnisnya melimpah ruah, menjadikan Ma seorang miliarder dengan berbagai aliran pendapatan.
Model bisnis
Tencent menerapkan taktik bisnis dengan berinvestasi atau mengakuisisi pembuat game. Misalnya saja mereka membeli Riot Games, studio asal Los Angeles yang membuat LoL dan Teamfight Tactics.
Tencent juga memiliki saham Epic Games (developer Fortnite) sebesar 40 persen, Supercell (developer CoC, Clash Royale dan Brawl Stars) sebesar 84 persen.Â
Tencent Games
Tencent Games menjadi salah satu divisi di bawah nama Tencent. Bisnis Tencent ternyata masih lebih besar, jadi mungkin saja tingkat kegagalannya memiliki dampak yang lebih kecil karena secara keseluruhan usahanya benar-benar menggurita.Â